Rabu, Mei 20, 2015

LATIHAN MATA KULIAH PENGANTAR PERHOTELAN



1.     APAKAH YANG DIMAKSUD DENGAN PARIWISATA?
2.     APAKAH MANFAAT PARIWISATA?
3.     APA SAJA DAMPAK NEGATIF PARIWISATA?
4.     JELASKAN CIRI-CIRI PARIWISATA YANG DAPAT SAUDARA LIHAT DI BALI?
5.     JELASKAN SEJARAH PERKEMBANGAN HOTEL PADA (I) SEBELUM ABAD  PERTENGAHAN, (II) DALAM ABAD PERTENGAHAN, (III) DARI ABAD PERTENGAHAN SAMPA ABAD DUA PULUH !
6.     APAKAH YANG DIMAKSUD DENGAN HOTEL?
7.     APAKAH YANG DIMAKSUD DENGAN AKOMODASI?
8.     MENGAPAKAH WISMA, LOSMEN, PONDOK WISATA, PENGINAPAN REMAJA DAN PERKEMAHAN, ASRAMA HAJI, PEMONDOKAN (KOS) TIDAK DAPAT DISEBUT SEBAGAI HOTEL?
9.     JELASKAN KEGIATAN POKOK USAHA PERHOTELAN !
10. JELASKAN FUNGSI HOTEL BAGI PENGUSAHA/PEMILIKAN HOTEL, PEGAWAI/KARYAWAN HOTEL, TAMU, DAN PEMERINTAH !
11. MENGAPA HOTEL DIKATAKAN SEBAGAI SEBUAH ORGANISASI?
12. JELASKAN TIGA KELOMPOK POKOK DALAM ORGANISASI HOTEL!
13. JELASKAN DEPARTEMEN YANG HARUS ADA DALAM HOTEL!
14. SEBUTKAN FASILITAS POKOK YANG HARUS ADA DALAM HOTEL !
15. APAKAH YANG DIMAKSUD DENGAN :
A.    SINGLE ROOM, TWIN ROOM, TRIPLE ROOM, DOUBLE ROOM, SUITE ROOM, STANDAR ROOM, JUNIOR SUITE, DELUXE SUITE, PRESIDENT SUITE.
B.     SEPARATE CHARGE, INCLUSIVE RATES, FULL AMERICAN PLAN, MODIFIED AMERICAN PLAN, CONTINENTAL PLAN, BERMUDA PLAN, SEASONAL RATES
16. SEBUTKAN JENIS-JENIS HARGA KAMAR YANG SAUDARA KETAHUI!
17. SEBUTKAN JENIS –JENIS RESTAURANT YANG SAUDARA KETAHUI, DAN JELASKAN PERBEDAANNYA!
18. SEBUTKAN JENIS –JENIS BAR YANG SAUDARA KETAHUI, DAN JELASKAN PERBEDAANNYA!
19. MENGAPAKAH HOTEL PERLU DIKLASIFIKASIKAN?
20. JELASKAN PENGGOLONGAN HOTEL BERDASARKAN JUMLAH KAMAR!
21. JELASKAN PENGGOLONGAN HOTEL BERDASARKAN JENIS ATAU TIPE TAMU!
22. JELASKAN PENGGOLONGAN HOTEL BERDASARKAN LOKASI ATAU TEMPAT HOTEL!
23. JELASKAN PENGGOLONGAN HOTEL BERDASARKAN TARIF HOTEL!
24. JELASKAN PENGGOLONGAN HOTEL BERDASARKAN LAMA BUKA HOTEL DALAM SETAHUN!
25. JELASKAN PENGGOLONGAN HOTEL BERDASARKAN DESAIN DAN STRUKTUR HOTEL!
26. JELASKAN PENGGOLONGAN HOTEL BERDASARKAN LAMA TAMU MENGINAP!
27. JELASKAN FUNGSI DARI :
A.    DEPARTEMEN KANTOR DEPAN
B.     DEPARTEMEN TATA GRAHA
C.     DEPARTEMEN FB PRODUCTION
D.    DEPARTEMEN FB SERVICE
E.     DEPARTEMEN ACCOUNTING
F.     DEPARTEMEN PEMASARAN
G.    DEPARTEMEN SUMBER DAYA MANUSIA
28. GAMBARKAN CSTRUKTUR ORGANISASI DAN BERIKAN JOB DESCRIPTION DARI
A.     DEPARTEMEN KANTOR DEPAN
B.     DEPARTEMEN TATA GRAHA
C.     DEPARTEMEN FB PRODUCTION
D.     DEPARTEMEN FB SERVICE
29. BERIKAN CONTOH HUBUNGAN KERJASAMA ANTAR DEPARTEMEN TERSEBUT DI ATAS DAN INTER DEPARTEMEN!
30. JELASKAN PENERAPAN TRI HITA KARANA DI HOTEL

Kamis, Mei 07, 2015

Pengelolaan Sumber Daya Manusia pada Hotel Cornwall

Hotel Cornwall adalah sebuah hotel dengan kepemilikan tunggal, sebuah hotel bintang tiga yang terletak di Newquay, Cornwall, UK. Hotel ini memiliki 108 kamar dengan mempekerjakan 30 orang full time staffs dan kurang lebih 40 orang part time staffs. Pada saat musim ramai antara bulan May ke Agustus, manajemen melipat gandakan jumlah pegawai dengan menambah pekerja tidak tetap yang bersumber dari pasar kerja setempat. Keadaan bisnis di Cornwall, sangat fluktuatif dan sangat ekstrim, dimana pada musim ramai keadaan menjadi sangat ramai, sebaliknya padamusi  sepi, keadaan menjadi sangat sepi. Hal ini pula yang menyebabkan banyak hotel yang tidak beroprasi pada musim sepi. Namun demikian Hotel Cornwall selalu beroprasi penuh setiap tahun.Pada musim sepi, manajemen Hotel Cornwall biasanya menawarkan paket harga yang murah untuk kegiatan konfrensi, rapat, maupun kegiatan  team building pada perusahaan-perusahaan setempat.
Memiliki 70 orang pegawai bukanlah hal yang mudah bagi manajemen HC untuk mempertahankannya. Hal ini disebabkan karena karyawan HC memiliki kemampuan di atas rata-rata industri perhotelan setempat. Hal ini disebabkan karena manajemen menggunakan waktu yang sangat efektif dalam melakukan kegiatan pengembangan skill, knowledge, attitude, job enrichment, job enlargement, pada setiap karyawannya khususnya pada saat musim tidak ramai (low occupancy). Oleh karena itu, banyak hotel-hotel lain yang berupaya untuk 'membajak' karyawan HC dengan iming iming gaji yang lebih tinggi. Kondisi ini menyebabkan HC menerapkan sistem punishment dan reward yang sangat efektif, misalnya memberikan penghargaan berupa employee of the month, employee of the year, supervisor of the month, manager of the year. Manajemen sangat memperhatikan kesejahteraan karyawan intinya yang sebanyak 70 orang tersebut.
Pada saat musim ramai, yakni summer, manajemen menggunakan tambahan tenaga kerja yang tersedia pada pasar kerja lokal. Kemampuan tenaga kerja tambahan ini sangat rendah, karena motivasi kerja hanya sekedar untuk mencari uang yang digunakan untuk bersenang-senang menikmati kehidupan malam di Cornwall. Seringkali permasalahan muncul akibat menggunakan tenaga kerja ini, misalnya perselisihan antara karyawan inti dengan tenaga tambahan ini yang dibayar dibawah standar upah minimum nasional.

Pertanyaan :
1. Apakah permasalahan utama yang dihadapi manajemen Hotel Cornwall?
2. Apakah Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Ancaman yang dihadapi Hotel Cornwall?
3. Apakah potensi masalah yang akan muncul dalam pengelolaan Sumber daya manusia di Hotel Cornwall?
4. Upaya apa saja yang sebaiknya dilakukan manajemen dalam mengatasi kelangkaan sumber daya manusia khususnya pada musim ramai (high season)?

Sabtu, Mei 02, 2015

PARIWISATA BALI YANG MENSEJAHTERAKAN, APA PERLU REKLAMASI?

Oleh : I Made Bayu Wisnawa


Bali memang selalu identik dengan pariwisata, seni dan budaya. Tidak salah jika orang ingin menemukan surga dunia, pasti memilih untuk datang ke Bali. Keberadaan Bali sebagai icon pariwisata Indonesia, dan berbagai predikat yang ditujukan pada Bali sebagai island of paradise,  The Last Paradise, The Island of Peace, Pulau Cinta, Pulau Sorga, hingga Pulau Magis memang merupakan sebutan yang  sangat tepat. Keunikan dan keramahtamahan penduduk Bali membuat Bali semakin diminati, dikunjungi dan dijadikan tempat untuk berinvestasi.

Hal tersebut merupakan sebuah anugrah bagi penduduk Bali, Bangsa Indonesia, dan seluruh bangsa-bangsa di dunia. Oleh karenanya, perhatian dan kepedulian kita terhadap kelestarian Bali sebagai  destinasi wisata internasional harus tetap dijaga dan ditingkatkan demi mewujudkan Bali yang lestari, dimana kedepannya pariwisata yang dikembangkan di Bali mampu menjadi berkat bagi generasi penerus di masa datang. Bukan sebaliknya, jangan sampai pariwisata menjadi biang kehancuran dan kepunahan Bali.


Salah satu kondisi terkini yang terjadi dalam pengembangan kepariwisataan di Bali adalah rencana reklamasi Teluk Benoa. Sampai saat ini, pro dan kontra masih terjadi di kalangan stake holder pariwisata di Bali. Pendukung reklamasi memiliki argumen bahwa reklamasi atau revitalisasi adalah upaya untuk menambah luas areal lahan untuk dapat digunakan sebagai aktivitas ekonomi yang mensejahterakan masyarakat. Hal ini di dasari atas pertimbangan bahwa Bali adalah sebuah pulau kecil, sementara kebutuhan akan lahan semakin besar. Dengan dilakukan reklamasi, dengan mega proyek pariwisata di dalamnya, diharapkan akan mampu menyerap tenaga kerja di  bidang pariwisata. Pada intinya reklamasi akan dapat mensejahterakan masyarakat Bali. Sebagai pembanding, reklamasi juga dilakukan di Singapura, Jepang, dan  tampaknya reklamasi di negara tersebut dianggap mampu menjawab kebutuhan masyarakat di sana untuk melaksanakan pembangunan.Link dari kelompok Pro Revitalisasi-Reklamasi

Disisi lain, masyarakat yang kontra reklamasi beranggapan bahwa reklamasi dianggap merusak lingkungan, biang terjadinya abrasi, banjir  dan dampak memiliki dampak negatif baik jangka pendek dan jangka panjang. Konsep pemikiran yang mendasari ditolaknya reklamasi adalah Bali pulau yang kecil, dengan daya dukung yang sangat terbatas. Bali dengan luas 5.636 km2 dengan penduduk ideal sebanyak 2,4 juta jiwa, saat ini sudah dihuni 3 juta jiwa belum termasuk jumlah wisatawan yang datang ke Bali dengan rata-rata 2 juta orang per tahun. Artinya, Bali sudah penuh, sesak tidak perlu lagi dikembangkan pariwisata yang bersifat massal dengan pembangunan faslitas mega proyek yang banyak menyerap sumber daya. Hal lain yang mendasari ditolaknya reklamasi, karena dilakukan di wilayah Bali Selatan yang sudah sangat jenuh dengan aktivitas pariwisata. Belum dilakukan reklamasi saja sudah sering terjadi kemacetan, kekurangan sumber air bersih, kebanjiran, abrasi pada pesisir pantai timur Pulau Bali. Terlebih lagi investor yang bermain pastilah yang memiliki modal sangat besar, sementara investor lokal pasti akan tersisih. Akibatnya keuntungan akan lari ke luar Bali. Berikut pandangan yang kontra reklamasi/revitalisasi



Memang sudah saatnya pengembangan kepariwisataan di Bali mengarah pada Quality Tourism, dengan wisatawan yang berkualitas, length of stay yang lama, spending money yang tinggi. Sudah saatnya konsep mass tourism  ditinggalkan, karena Bali memang sudah tidak membutuhkannya lagi. Pemerataan pendapatan melalui pengembangan pariwisata jauh lebih penting daripada memaksakan diri untuk membangun fasilitas-fasilitas pariwisata yang mengandalkan investor asing. Sehingga kedepannya memang betul terjadi bahwa pariwisata untuk Bali, bukan Bali untuk pariwisata, dimana generasi penerus hidup lebih sejahtera di Pulau Bali yang lestari.