Jumat, Maret 22, 2013

Nagih Janji Gubernur Bali 2013-2018


Tulisan ini dibuat pada Tanggal 22 Maret 2013, 01.15 Am.





"Sebentar lagi  pemilihan Kepala Daerah Tk 1 Bali, segera dilaksanakan. Katanya ini adalah Pesta Demokrasi, yang jatuh pada 15 Mei 2013. Sayup-sayup saat ini sudah mulai terdengar genderang demokrasi dikumandangkan disana-sini. Disetiap sudut jalan terpampang foto kandidat dengan senyum manis, slogan dan program-program yang menjanjikan kesejahteraan masyarakat Bali. Ya, para cagub (calon gubernur)  sedang ‘jualan’, sedang promosi, sedang menebar janji-janji manis."



Dalam satu kesempatan obrolan di warung kopi, sempat terdengar argumen yang saling mengelus jagoannya masing-masing. Yang milih jagoan incumbent mengatakan bahwa jagonya sudah berpengalaman, memiliki track record memimpin yang tidak perlu diragukan lagi, idenya cemerlang, penuh gagasan dan saat ini semua programnya sudah dirasakan masyarakat. Demikianpula yang milih jagoan ‘penantang incumbent’ mengklaim bahwa Bali tidak butuh pemimpin pintar, yang penting pemimpin yang mau peduli sama kelestarian Bali dan kesejahteraan masyarakat Bali.  Namun adapula yang ‘GOLPUT-GOLHIT’ (Golongan Putih-Golongan Hitam-orang-orang skeptis) yang punya alibi, tidak perlu memilih karena sama saja-toh Bali segini-segini aja, dari dulu sampai sekarang, bukannya malah makin baik, malahan makin uwug (hancur). Coba lihat, sekarang Bali sudah habis dijual-pantai pantai di kawasan Bali Selatan mulai dari Jimbaran sampai Tanah-Lot, silakan di cek berapa persen milik orang Bali asli. Coba lihat, tarian sakral Bali yang sudah tidak sakral lagi karena dijual di hotel-hotel untuk menghibur wisatawan. Coba lihat, betapa sulitnya menjadi PNS (Pegawai Negeri Sipil), yang ‘wani piro?’. Coba lihat tingginya biaya pendidikan dan kurang berartinya nilai pendidikan pada saat mencari pekerjaan. Coba lihat, tidak meratanya pembangunan yang melulu terkonsentrasi di kawasan Bali Selatan yang mengakibatkan kemacetan, urbanisasi dan mahalnya biaya hidup. Coba lihat, berapa persen sekarang ini  penduduk asli Bali dibandingkan pendatang? dan trend kedepannya semakin memperkecil persentase jumlah penduduk Bali. Coba lihat, berapa persen kepemilikan lahan di kawasan Bali Selatan?, coba pelototin hutan mangrove yang susah payah kita pelihara sekarang benyah di bangun jalan layang. Coba fikir pengembangan pariwisata yang katanya mengarah pada “sustainable tourism development’ kok yang paling kenceng malah membangun hotel, restaurant, mall? (lha ini bukannya konsep mass tourism kah?)

Muncul pertanyaan,

Apakah  semua ini memiliki hubungan dengan proses pilkada sebelumnya ?ada apa?kenapa?

Masyarakat sampai saat ini belum dapat menikmati proses demokrasi yang benar. Semestinya, setiap partai mengumumkan kekayaannya, darimana sumber pendanaannya. Demikianpula calon Gubernur dan Wakil Gubernur, semestinya juga melaporkan berapa kekayaan yang dimiliki dan darimana saja sumber-sumbernya. Seharusnya ada lembaga independen yang mengurusi kekayaan para cagub. 

Satu hal lagi bagaimana caranya agar Janji Manis yang diucapkan saat kampanye oleh cagub tidak akan diingkari setelah jadi gubernur? Jawabannya, mungkin memang perlu setiap organisasi, lembaga masyarakat yang peduli kepada Bali  agar segera melakukan kontrak politik kepada para cagub-cagub  yang berfungsi untuk mengawal pembangunan Bali pada rel yang benar. Jadi apabila suatu saat mereka menyimpang, paling tidak sudah ada landasan yang kuat untuk ‘menjewer’ mereka .

Rabu, Maret 20, 2013

SLANK dan PARIWISATA BALI



Sejak dahulu kala, dari tahun 1992 ketika harga kaset masih 9 ribu-an rasa cinta pada musik rock sudah terasa cetar membahana. Meskipun penampilan saya bukan bergaya rocker, tapi entah mengapa kalau mendengar sayatan melodi gitar, maka jiwa ini merasa terhanyut di dalamnya. Pernah juga punya mimpi jadi gitaris, sampai bela-belain nabung buat beli gitar bolong dan belajar autodidak-tapi-sayang sekali, talenta kurang mendukung. Sampai saat ini cuma mampu main gitar 3 jurus : G-D-C atau C-F-G, bahkan sempat dilempar tetangga karena asik genjrang genjreng tengah malam bersama anak-anak kampung.

Salah satu grup musik yang saya sukai sampai saat ini adalah SLANK. Mulai dari formasi kaka, bim-bim,pay, bongky, indra-kemudian bimbim,kaka-dan terakhir bim bim, kaka, ridho,ivanka, Abdee.Pokoknya senang banget kalau sudah denger SLANK , apalagi muncul di TV. Kalau dipikir-pikir, memang musiknya SLANK sederhana sarat makna, membumi, temanya cinta, kedamaian dan kritik sosial.
"TEPI CAMPUHAN"
KULEPASKAN MATA MEMANDANG,SAWAH HIJAU MEMBENTANG
DUA EKOR ANJING BERKEJAR-KEJARAN, MENYUSURI PEMATANG
TEPI CAMPUHAN...KULEPASKAN OTAK MELAYANG...IKUTI SEMUA KENYATAAN
DUA BURUNG PUTIH TURUN KE LADANG, MENGGANGGU MIMPI-MIMPIKU
TEPI CAMPUHAN AKU SENDIRI,MENAHAN HENING REDUP SENJA INI
TEPI CAMPUHAN AKU MENYEPI,MENAHAN DINGIN KABUT SENJA INI
DISINI AKU SENDIRI
DISINI KU SAAT INI NIKMATI SEPI
HUJAN TURUN TAK JUGA BERHENTI
HALANGI SUNSET YANG KUNANTI
SEPASANG CAPUNG MENGINJAKKAN KAKI DI KALI/LALU TERBANG DAN HINGGAP DI BUNGA
SEMBUNYI DIRIKU DALAM PELUKAN ALAM/HINDARI SEMUA KENYATAAN
MENGGIGIL TUBUHKU SADARI ALAM
DISINI AKU KECIL DAN TAK BERARTI

Lagu-lagu tadi begitu sederhana, manis dan bermakna, mengajak kita untuk santai sejenak menikmati alam sambil menenangkan fikiran. Terlebih lagi kedua lagu tersebut mengusung beberapa obyek/destinasi wisata di Bali, seperti : Kuta dan Campuhan, Ubud, Gianyar.
Secara tidak kita sadari, daya magis lagu ini akan mengundang siapapun SLANKER (Penggemar SLANK untuk datang ke Bali, menikmati keindahan Pulau Bali). Artinya SLANK ikut membantu promosi pariwisata di Bali, dengan menciptakan posisioning pada benak wisatawan maupun calon wisatawan bahwa Bali adalah tempat yang indah untuk menenangkan pikiran, relaksasi dan mencari kesenyapan.

Rasa terima kasih juga diungkapkan SLANK melalui lagu BALI BAGUS :
" TERIMA KASIH BALIKU, UNTUK BUDAYA DAN ALAMMU, TERIMA KASIH, UNTUK...CANTIK GADISMU DAN KERASNYA...ARAK BALIMU.....", 

Disini dapat dirasakan bahwa SLANK berterima kasih pada Alam Bali, cantiknya Gadis Bali dan KErasnya Arak Bali, yang kesemua itu adalah daya tarik wisata di Pulau Bali. Disini SLANK memposisikan Bali lebih "Dinamis" sebagai daerah tujuan wisata dengan segmen pasar Pria dan Anak Muda. Ini juga sebuah promosi dari SLANK buat Bali.

Saat ini penggemar SLANK berjumlah puluhan juta di seluruh dunia mulai anak-anak sampai orang tua. Siapa yang tidak suka lagu "Balikin", "Terlalu Manis", "Mawar MErah"??? saya yakin ini adalah salah satu lagu dari sekian banyak lagu-lagu hits SLANK yang tidak bakal dilupakan pecinta musik Indonesia. 

Terima Kasih S L A N K,
Peace, Love, Unity , Respect (cocok untuk semboyan "anak-anak" Pariwisata)


Minggu, Maret 17, 2013

PILKADA BALI 2013 dan Pariwisata Bali


Sekitar bulan Mei 2013, penduduk Pulau Bali merayakan pesta demokrasi memilih gubernur. Tentu saja hal ini merupakan sesuatu yang menarik untuk dicermati, karena betul-betul perputaran uang, aktivitas, pikiran dan segenap sumber daya akan tercurah pada proses ini. Perputaran uang, jelas setiap cagub akan menggelontorkan dana untuk kampanye, (masih seperti dulu, pengerahan massa), pasang spanduk, baliho, banner, baju kaos, stiker, bantuan dsb. Aktivitas ini tentunya akan membawa efek multiplayer yang berdampak baik bagi masyarakat Pulau Bali.
Ada 2 paket yang bersaing, yakni paket PASTI-KERTA (Mangku Pastika-Sudikerta) dan PAS (Puspayoga-Sukrawan). PASTI-KERTA didukung dua partai besar, yakni DEMOKRAT dan GOLKAR ditambah PAN, PKPB,HANURA, GERINDRA, PNBK,PKP, dan Partai Karya Perjuangan.  Sedangkan PAS  didukung PDI Perjuangan,PKS NASDEM. Kedua paket ini sungguh menarik untuk dicermati, karena memang memiliki keunggulan yang patut dibanggakan sebagai sosok pemimpin Bali.

Keunggulan PASTI-KERTA
Mangku Pastika memiliki pengalaman dan jaringan yang luas, mengingat sebelum menjadi gubernur, beliau pernah menjabat sebagai Kapolda Bali, dan bertugas sebagai perwira polisi di luar Pulau Bali. Beliau memiliki segudang pengalaman dalam kepemimpinan. Tentunya masyarakat Pulau Bali tidak akan melupakan keberhasilan Mangku Pastika pada saat menangani kasus Bom Bali 1. Pada saat ini beliau menjadi Gubernur Bali bersama PDI-P (pada pilkada terdahulu) dan beliau memiliki program yang 'AMPUH' bagi pembangunan kesejahteraan masyarakat Bali, seperti : (i)JKBM (Jaminan Kesehatan  Bali Mandara) untuk masyarakat kurang mampu, (ii) JAMKRIDA (Jaminan Kredit Daerah) Bali Mandara, (iii)Jaminan kredit UMKMK (Usaha Menengah Kecil dan Menengah Koperasi), (iv)Bedah rumah, (v)SIMANTRI (Sistem Pertanian Terintegrasi), (vi)Bali Green Province, (vii)GERBANGSADU MANDARA, (viii) Trans SARBAGITA, dan lain sebagainya . Program-program tersebut menunjukkan bahwa beliau adalah seorang yang cerdas, kreatif ,berwawasan luas dan pandai menjalin kerjasama.
Sudikerta , saat ini adalah Wakil Bupati Badung yang lahir di Pecatu, Jimbaran, dahulunya adalah seorang pengusaha dengan sejarah hidup yang penuh perjuangan. Beliau sekolah di SMP Sunari Loka, SMA PGRI 4 dan Kuliah di Universitas Warmadewa mengambil jurusan Sastra Inggris. Beliau sempat  menjadi guide, dan berkat ketekunan dan kerja kerasnya menjadi Ketua DPD Golkar Provinsi Bali. Pak Sudikerta memiliki kharisma dan popularitas yang luarbiasa pada daerah Badung.

Kunggulan PUSPAYOGA-SUKRAWAN
Puspayoga juga sudah sangat akrab dengan masyarakat Bali. Beliau berasal dari keluarga bangsawan ,dengan jiwa kepimpinan, dan komitmen untuk Bali yang tentunya tidak perlu diragukan lagi. Pak Pupayoga adalah figur yang merakyat, low profile, santun, loyal dan murah senyum. Beliau memiliki simpatisan yang sangat banyak, karena berasal dari Partai PDI-Perjuangan yang merupakan partai pemenang pemilu di Bali. Saat ini Pak Puspayga di dukung 6 Kabupaten di Bali , yakni :Denpasar, Tabanan, Bangli, Buleleng, Gianyar, Klungkung(karena bupatinya berasal dari PDI-P). Dengan pengalamannya di Partai, Ketua DPRD Denpasar, Walikota Denpasar dan Wakil Gubernur Bali, merupakan sebuah jaminan kemampuannya memimpin yang tidak perlu diragukan lagi. Programnya yang terkenal adalah, "menjaga Bali sebagai warisan untuk anak cucu kita" memberikan isyarat bahwa Pak Puspayoga akan mengawal Bali, menjaga dan mengamankannya dari investor-investor yang tidak bertanggung jawab.
Sukrawan , adalah ketua DPRD Buleleng. Beliau berjiwa sosial. Tidak banyak yang diketahui dari profil Dewa Made Sukrawan, karena beliau seperti bintang yang baru muncul.

Numpang Lewat
Sempat pula muncul nama Winasa-Sudiartana, yang diusung partai gurem. Tampaknya nama ini masih diragukan, apakah berlanjut pada Pilkada atau cuma sekedar muncul untuk sensasi. Namun demikian kehadiran Pak Winasa untuk ikut bertarung dalam Pilkada Bali, sangat diharapkan, karena Pak Winasa memiliki banyak simpatisan di seluruh Bali. Kepemimpinannya saat menjadi Bupati Jembrana yang pro-rakyat, sempat dicatat dalam MURI. Beliau luar biasa dalam membuat trobosan-terobosan yang fantastis dalam pembangunan.

PEMIMPIN dan Fenomena Pariwisata saat ini
Kalau kita cermati perkembangan pariwisata di Bali saat ini, memang sungguh banyak terobosan-terobosan yang dibuat oleh kepemimpinan PASTIKA-PUSPAYOGA. Lihat saja, (i) begitu banyak hotel yang dibangun di kawasan Bali Selatan, (ii)pembangunan jalan layang, (iii) pengembangan Airport Ngurah Rai dan begitu banyak program lainnya yang dilakukan oleh pemerintah yang kesemuanya  bertujuan mensejahterakan masyarakat Bali.
Namun demikian masih ada keraguan, apakah semua yang dilakukan sudah berlandaskan konsep sustainable tourism development, carrying capacity Pulau Bali, Pro Poor Tourism, Comunity Based Tourism.  Pembangunan hotel yang berlebihan akan mempersempit jalur hijau dan cenderung merusak lingkungan-sering kali yang diuntungkan melulu hanya investor, sementara masyarakat dan penduduk asli menjadi buruh di tanahnya sendiri. Coba lihat pembangunan yang hanya terpusat di kawasan Bali Selatan, mengakibatkan kemacetan di wilayah Denpasar-Kuta,begitu banyak urbanisasi sehingga di desa-desa sangat sedikit anak muda yang mau jadi petani karena penghasilannya kecil. Mengapa pemimpin kita tidak melakukan sesuatu agar pembangunan tidak berpusat pada kawasan Bali Selatan?
Satu lagi saaat ini juga muncul fenomena munculnya organisasi masyarakat yang "seram-seram", pakai tato, bergaya ala preman dan sempat ricuh (meresahkan masyarakat). Apakah ini suatu pertanda bahwa kepolisian sudah tidak mampu menjaga keamanan Bali, sehingga perlu dibantu organisasi semacam ini? atau apakah ini bagian dari budaya Bali. Ada apa ini?
Mau jadi apa Bali Kedepan?

Mangku Pastika dan Puspayoga sudah melakukan sesuatu untuk Bali, dan saya meyakini semuanya dilandasi niat baik untuk memajukan dan mensejahterakan masyarakat Bali. Seperti konsep Bali :" Rwa-Bineda" yang saya tafsirkan bahwa semuanya mengandung unsur baik dan buruk, juga pepatah "Tak Ada Gading yang Tak Retak", apapun yang dikerjakan manusia tidak ada yang sempurna, karena yang sempurna cuma satu, Tuhan.

Semoga PILKADA BALI 2013, dilaksanakan dengan damai dan cerdas. Bahkan memunculkan peluang untuk sebuah atraksi wisata yang menarik untuk dinikmati wisatawan. Olehkarenanya, pemasangan spanduk, poster, kampanye hendaknya memperhatikan sisi estetika, mengingat Bali adalah sebuah destinasi wisata yang membutuhkan keamanan dan kenyamanan. Siapapun yang menang PASTI mampu membawa Bali menjadi KERTA dan memang PAS untuk Bali.