Jumat, Juni 21, 2013

B A L I

 Kata Bali muncul pertama kali dalam prasasti Blanjong di Desa Blanjong, Sanur yang dibuat Tahun 835 Saka (913 Masehi) yang dikeluarkan oleh Raja Sri Kesari Warmadewa. Pada prasasti itu, Pulau Bali disebut Bali Dwipa. Kata Bali berarti : Kembali, persembahan, sesaji, kurban untuk mohon pengampunan,sungguh,pasti. Sedangkan kata Dwipa berarti   Pulau. Berdasarkan pengertian tersebut, Bali Dwipa adalah Pulau Persembahan, Pulau Pengorbanan (yadnya), Pulau tempat mohon pengampunan, atau Pulau kembali. Selanjutnya dalam sumber-sumber sastra seperti babad, purana, pamancangah,  Pulau Bali disebut 'Bangsul' atau 'Wangsul' yang diambil dari bahasa Jawa yang berarti kembali.
 Propinsi Bali merupakan provinsi dengan wilayah yang relatif sempit dibandingkan provinsi-provinsi lainnya yang berada dalam wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, dengan luas 5.632.860 meter persegi, yang terdiri dari Pulau Bali,  Pulau Nusa Penida, Pulau Nusa Ceningan, Pulau Serangan,  serta Pulau Menjangan. Secara administratif, Provinsi Bali terdiri dari 8 Kabupaten (Badung, Tabanan, Negara, Buleleng, Karang Asem, Bangli, Gianyar, Klungkung) dan 1 Kota Madya Denpasar yang kesemuanya terbagi dalam 53 kecamatan, 674 Desa/Kelurahan, 3945  Banjar/Dusun dan 1399 Desa Adat.

Pulau Bali memiliki letak yang sangat strategis, karena menghubungkan lalulintas darat dan laut antara Jawa dan Nusa Tenggara. Bali juga terletak di antara Benua Asia dan Benua Australia. Ditengah-tengah Pulau Bali terdapat deretan Gunung-gunung, seperti Gunung Agung (3.142 meter), Gunung Batur (1.717 meter), Gunung Abang (2.152 meter), dan Gunung Batu Karu (2.276 meter). Di Bali terdapat 4 danau, diantaranya Danau Batur (1.607,5 Ha),  Danau Beratan (375,6 Ha),  Danau Buyan (336 Ha) dan Danau Tamblingan (110 Ha). Sungai-sungai yang bersumber dari hutan dan danau seperti Sungai Unda, Sungai Petanu, Sungai Ayung, Sungai Pulukan, Sungai Loloan dan lain-lain.




Refrensi : 
Putra Agung,AA Gde, 2003,BALI Objek dan Daya Tarik Wisata (Buku Panduan Pramuwisata), Edisi Pertama, Cetakan keempat, Denpasar : Dinas Pariwisata Provinsi Bali dan DPD HPI Bali

Minggu, Juni 16, 2013

Thing about Balance in My Mind

As a human, I never stop to say thanks to the God almighty for everything. I never stop to think that why we are life, why we are exist, and are the things that I am facing on real or fake? sometimes I think that the real thing is un real and sometimes I find that the unreal that I'm facing on is real. Good thing sometimes become bad thing and Bad thing sometimes become a good thing. Based on those experience, I believe in 'rwa bhineda' concept and Yin Yang concept. A good thing exists because there is a bad thing- The man exist because there is a woman- Rich man exists, because there is a poor man - Supply exists because there is a demand- The bos exists because there is a jerk-everything has a pair for a balance.

In my mind, the changes are always happe
ned for making a Balance, because balance make everything exists, and an existance make changes. Balance is the thing that we need to make everything runs well. We have to make our self keep in balance, the most important thing is in keeping our mind in balance. Keeping our mind in balance is not easy, need practice and patience, patience and practice.

The holyman in hinduism or budhism said do the meditation to keep our mind in balance, so you can concentrate and focus in everthing that you do, and do everything without any expectation, just do it and don't ever think the result that you will gain, because the result will come it self equal with the efforts you did. We could remember The Beatless said "at The end of the time, love that you take is equal with the love that you give"

Picture 1
I like Blankon so much, this type of hat I think the symbol of wise, low profile, loyalty, hospitality and always learn from life

Picture 2
I realy apreciate the kindergarten teacher, really patience in guding kids to learn life

 Picture 3
Standing on the alley that I'm leave in

 Picture 4
I have a dream to make a business which is have thight realationship with my job now
Life is how to keep everything in balance
and we life on wheells that always move on
I try to keep in Balance
I love Balance
even I Know that is not easy to make my life in Balance

Minggu, Juni 09, 2013

STIPAR TRIATMA JAYA STUDY TOUR 2013 “EXPLORING CULTURE AND CULINARY @BANDUNG-JOGJAKARTA”

Merupakan agenda tahunan bagi mahasiswa STIPAR Triatma Jaya untuk melaksanakan study Tour, yang merupakan bentuk pembelajaran holistic sebagai calon pengabdi pariwisata pada bidang pelayanan akomodasi dan restaurant (hotelier), usaha perjalanan wisata dan pengelola objek dan daya tarik wisata. 

Terlebih dari itu, Study Tour memberikan pengalaman yang tidak ternilai bagi mahasiswa sebagai seorang wisatawan, tamu dan pelanggan. Dengan melakukan Study Tour, maka mahasiswa merasakan sebagai wisatawan yang tentunya mengharapkan pengalaman dan layanan yang sebaik-baiknya. Study Tour kali ini mengambil tema “exploring culture and culinary, Bandung –Jogjakarta” , yang tercermin dari program yang dilakukan antara lain : 
(i) Mengunjungi Saung Angklung Mang Udjo (Culture-Bandung), 
(ii) Kunjungan ke ‘Nasi Kalong’ dan ‘Nasi Bancak’ (Culinary-Bandung), 
(iii)Kraton Jogjakarta (Culture-Jogjakarta) dan 
(iv)Malioboro (Culinary-Jogjakarta). 

Namun demikian, disela-sela tour dilakukan pula wisata belanja (Dago, Cihampelas, Cibaduyut-Bandung; Malioboro, pasar Bring Harjo-Yogyakarta), wisata alam (Gunung Tangkuban Perahu-Jawa Barat), wisata Sejarah (Candi Borobudur, Candi Prambanan, Candi Mendut- Magelang dan Yogyakarta). Banyak sekali pengalaman dan pelajaran yang diterima selama pelaksanaan study tour kali ini. Semuanya dapat dilihat pada dokumentasi berikut ini : 
Study tour kali ini memang benar-benar bernuansa study, karena:
  1. Seluruh mahasiswa diwajibkan membuat karya tulis berupa laporan study tour,  dimana content laporan, meliputi seluruh aktivitas selama study tour seperti : wisata kuliner di Bandung,  Wisata Budaya di Saung Angklung Mang Udjo (culture), Keraton Jogjakarta (culture) dan Wisata Kuliner di Jogjakarta (Malioboro)
  2. Mahasiswa mengisi kuisioner kualitas layanan dan kepuasan pelanggan, yang dijadikan bahan research bagi dosen-dosen STIPAR Triatma Jaya yang memiliki ketertarikan untuk meneliti dibidang tersebut.
  3. Selama study tour, mahasiswa memperhatikan kualitas layanan yang diberikan oleh biro perjalanan wisata, hotel dan obyek wisata. Semua diambil hikmahnya, apabila pelayanan yang diberikan baik, tentunya akan menginspirasi mahasiswa untuk meniru dan melakukannya, demikian pula apabila pelayanan yang diberikan kurang baik akan dicamkan dengan baik untuk tidak melakukannya nanti pada saat bekerja di industri pariwisata, khususnya perhotelan. Pada sisi ini mahasiswa merasakan betul bagaimana rasanya menjadi wisatawan dan tamu yang menginap di hotel, merasakan harapan dan kenyataan yang diperoleh sebagaimana layaknya seorang wisatawan. Ini tentunya pengalaman yang luar biasa! 
Gambar 1
Foto Bersama di Tangkuban Perahu 28 Mei 2013 Jam 09.00 Wib, Suasana sejuk dan bau gas belerang, tapi seluruh peserta semangat ingin melihat bukti dari Legenda Sangkuriang dan Dayang Sumbi.

 Gambar 2
@Kawah Tangkuban Perahu, suasananya sejuk, cerah dan damai. Tuhan memberkati perjalanan ini, karena tidak ada hujan, padahal sehari sebelumnya hujan lebat dan objek wisata Tangkuban Perahu sempat ditutup karena kawah mengeluarkan gas belerang yang beracun

Gambar 3
 Kawah Tangkuban Perahu yang Cantik, dimana sekarang ini disekeliling kawah sudah dibangun jalan setapak, sehingga wisatawan dapat melihat pemandangan seputar kawah yang sangat mempesona

Gambar 4
Lha,...ini suasana makan siang di Tangkuban Perahu (Cikole), menunya enaaaak, ada ayam goreng, ikan mujair goreng dan lalapan khas Bandung. Lihat para pendamping pada tersenyum lega sebelum menyantap makan siang mereka yang nikmaaatttt


Gambar 5
Foto Bareng di depan Gedung Sate, tapi yang lain pada kemana yaaaa? oooo rupanya yang lain ada yang diem di Bus, soalnya rada hujan dan ada pula yang lagi menikmati batagor, cilok, cireng, cimol dan berbagai macam hidangan khas Bandung di depan Gedung Sate. Awalnya kami mengira ada banyak pedagang sate di sana, ternyata kami salah, Gedung Sate adalah Gedung Bersejarah tempat dilaksanakannya Konfrensi Asia Afrika di Jaman Bung Karno.Tapi kenapa dinamai Gedung Sate, kenapa bukan Gedung Batagor atau Gedung Peuyeum?

Gambar 6
Wisata Kuliner, Nasi Kalong di Bandung. Tempat ini dikelola Bapak Martin, dengan segmen pasar menengah ke atas dimana harga paling murah Rp.35.000,-. Biasanya yang makan disini adalah artis artis ibukota seperti Ariel, Noah, Letto, Iwan Fals dan selebritis lainnya. Dinamakan Nasi Kalong, karena buka mulai jam 23.00 s/d 05.00 Wib. Namun demikian, menu yang ditawarkan adalah menu yang sehat, bebas pengawet dan anti lemak jenuh, beberapa bahan diimpor dari Malaysia dan Singapura. Nasi kalong adalah nasi beras merah yang kaya serat. Menu favorit di resto ini adalah Ayam Madu dan Buncis Panggang. Mak Nyosszzzz!!!!!


Gambar 7, 8 dan 9
@Saung Angklung Mang Udjo. Ternyata tempat ini betul-betul kaya akan seni dan budaya. Bener-bener ngga rugi ke Saung Angklung Mang Udjo, dimana penyambutannya ramah, dan menampilkan tata ruang theatre serta pertunjukan kelas dunia! Disini sebagai wisatawan kami dapat melihat sesuatu (Angklung, seni tari), melakukan sesuatu (belajar main angklung), dan membeli sesuatu (souvenir). Keluar dari tempat ini, mahasiswa jadi mampu main angklung! luar biasa....




 Gambar 10,11,12,13
@Phoenix Hotel Jogjakarta, merupakan hotel bersejarah yang tertua di Jogja didirikan jaman pemerintahan Hindia-Belanda 1920, dengan arsitektur khas Eropa dipadu dengan Jawa. Disini mahasiswa diajak keliling hotel untuk melihat fasilitas-fasilitas hotel, diberikan penjelasan dan tanya jawab. Satu hal yang membuat kami salut ditempat ini, karena pada sales evecutivenya sebagian besar berusia 20-25 Tahun yang sangat smart dan percaya diri, mudah-mudahan hal ini mampu menginspirasi mahasiswa




 Gambar 14,15,16,17
@Borobudur, sebuah tempat bersejarah, indah dan religious. Disini kami merasa menemukan betapa mengaggumkan kemampuan nenek moyang nusantara dalam bidang arsitektur, dimana setiap jengkal bangunan candi Borobudur memiliki makna filosofi yang dalam.





 Gambar 18,19
@Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat, benteng kebudayaan Jawa yang agung dan bersahaja. Aku ingin mengulang kembali perjalanan ke kraton, banyak hal yang ingin dieksplorasi, tapi waktu berkunjung cuma 2 jam, terlalu singkat!
t

 

 Gambar 20
Bersama 'Cinta' di Tangkuban Perahu

Gambar 21
Suasana dalam Bus yang nyaman

Gambar 22,23,24
@Prambanan, menyaksikan saksi keindahan legenda Bandung Bondowoso dan Nyi Roro Jongrang.




Kesimpulannya tour berlangsung dengan baik, dan penuh makna yang mendalam! I Love it!