Senin, Desember 05, 2011

Balinesse Simple Funeral Ceremony (Pitra Yadnya)


Picture 1
The Young Balinesse Participating in Funeral Ceremony

Balinesse simple funeral ceremony, or we called it PITRA Yadnya. It is a way of Balinesse to respect their family who passed away.
I Just want to show you, the SIMPLE BALINESSE FUNERAL CEREMONY, on these picture. Sometimes people who doesn't understand what is the main point of PITRA YADNYA, think that doing this ceremony is wasting money.
Those opinion is not wrong, because normaly it spends about Rp.25.000.000 up to Rp. 45.000.000,-. It is of course too expensive for Balinesse People who life in village that their occupation only a farmer who earns not more than Rp. 1.000.000,- in a month.

Picture 2
The Family is praying

But, Balinesse culture is really flexible. If the money is not enough for normal/midle of Pitra Yadnya ceremony, it can put ceremony into "Nista" or lower class of ceremony which is more simple and less in spending money.

Picture 3
Preparation for Ngreka

Picture 4
Preparation Before Bringing the cofin to the SETRA (Grave)

Picture 5
The Family Burying Bodies

Picture 6
The Family Look So Sad

Picture 7
A Part of Ceremony

Picture 8
Hole for burying bodies

Picture 9
The bodies already in graveyard

Picture 10
Symbol of bodies is burned

Picture 11
Preparation to bring bodies to graveyard (SETRA)

Picture 12
The family is Playing Cards, small gambling only for fun!

Picture 13
Singing for Spirit

Picture 14
Playing "Angklung"

Picture 15
The Bodies ready to be bring into graveyard

May be it is wise to consider about economic view in running Yadnya (Sacrifice). Balinese people should realize, that the yadnya is done it should bring happiness, not the debt that suffering came.

Minggu, November 13, 2011

HELLO ASEAN !!!


Gambar 1


Gambar 2


Gambar 3


Gambar 4


Gambar 5

Tirta Empul


Gambar 1
Souvenir di Tirta Empul

Gambar 2
Teruna Teruni Sampun Wusan Melukat

Gambar 3
Jeg Ning Yehe


Gambar 4
Genah Sesari


Gambar 5
Be Koi, Nila, Jeg Gede Pesan


Gambar 6
Jembatan Persatuan


Gambar 7
Aturan Melukat


Gambar 8
Lingga dan Yoni


Gambar 9
Pelinggih Ida Hyang Indra

Gambar 10
Peduli Sosial Bedudawati

Wisata Gunung Kawi, Gianyar Bali

Wisata Gunung Kawi, Gianyar Bali.
Pura Gunung Kawi, merupakan pura yang ada di Kabupaten Gianyar, sebelah selatan Pura Tirta Empul (2Km). Untuk mencapai lokasi ini, sangat mudah, karena objek wisata ini sudah sangat terkenal di manca negara, maupun masyarakat lokal


Gambar 1
Pemandangan yang Sangat Indah

Kekuatan objek wisata Pura Gunung Kawi, antara lain : (i) Aksesibilitas yang baik, artinya untuk mencapai lokasi sudah sangat mudah, tersedia jalan masuk menuju objek yang mudah di jangkau, (ii) Unik, Pura Gunung Kawi memiliki daya tarik yang tidak dimiliki Pura-pura lainnya yang ada di Bali, yakni memiliki situs-situs pemujaan yang di pahat di tebing, serta memiliki goa-goa yang mendukung ketenangan dalam melakukan ritual, (iii) Pemandangan alam yang masih asri, indah, (iv) Semuanya masih alami

Gambar 2
Altar Pura dalam Tebing, Sungguh Indah


Gambar 3
Pintu Masuk Areal Pura yang Berkesan Gagah, Wibawa dan Mistis

Gambar 4
Penulis bersama Pak Agus Prayogi dan Mahasiswa DIII Perhotelan

Gambar 5
Goa-goa yang Anggun, sebagai saksi sejarah betapa agungnya budaya Bali

Kelemahannya objek wisata ini adalah, jalan untuk menuju Pura, bukanlah jalan datar, melainkan jalan yang turun naik cukup curam, sehingga menguras energi. Artinya tidak semua orang akan mampu mencapai tempat ini, misalnya para lansia, atau wisatawan yang memiliki masalah dengan kemampuan berjalan.

I Really Love This Place

Pelatihan Butler Service

Pelatihan butler service,
Sebagai wujud implementasi program Pembinaan Hibah Perguruan Tinggi Swasta yang dimenangkan oleh STIPAR Triatma Jaya, dimana salah satu programnya adalah Peningkatan kualitas bidang Pelayanan Tamu, melalui pelatihan butler service.
Pelatihan Butler, dirasakan sangat perlu, mengingat trend pelayanan 'personalized service' semakin meningkat semenjak era 90'an sampai sekarang ini.
Hotel dan villa di Bali pun semakin banyak menggunakan pelayanan butler Service. Sayangnya dalam kurikulum, materi mengenai butler belum jelas tersurat, meskipun pada hakekatnya sudah tersirat, khususnya pada kurikulum DIII Manajemen Perhotelan.

Butler pada awalnya berfungsi sebagai penjaga barel, botol-botol wine yang berasal dari tanah liat. Namun kemudian menjadi petugas yang siap melayani segala kebutuhan majikan yang berkaitan dengan akomodasi dan pelayanan makan, minum. Pada prinsipnya seorang butler, harus memiliki pengetahuan yang mumpuni di bidang kantor depan, tatagraha, tata hidangan dan tata boga. Disamping itu seorang butler juga harus memiliki keterampilan dalam mengkordinir sebuah acara.

Gajih seorang Butler, di Bali sekitar Rp. 3jt s/d 4 jt (belum termasuk service dan tunjangan lain"), kalau di luar negeri sekitar US$ 60.000,- setahun. Cuma jadi seorang butler tidak mudah, karena biaya pelatihan untuk butler dari organisasi resmi butler, yakni Magnum Butler, cukup mahal, mencapai puluhan sampai dengan ratusan juta rupiah. Di Indonesia, belum ada pendidikan untuk butler secara resmi. Jadi kalau mau kuliah, silakan ke Australi, Inggris atau Swiss.
Gambar 1
Upacara Pembukaan Pelatihan Butler


Gambar 2
Laporan Ketua PIC Pelatihan Butler

Gambar 3
Peserta Pelatihan dengan tekun mengikuti Pelatihan Butler

Dengan pelatihan ini diharapkan peserta yang terdiri dari dosen perhotelan, dan guru sekolah pariwisata, mampu menyelipkan materi , informasi tentang butler dalam mata kuliah yang di ampu.
Nara sumber dalam pelatihan ini adalah dosen perhotelan dan praktisi yang sudah malang melintang dalam dunia Butler (Pernah bekerja sebagai butler di hotel dan kapal pesiar).
Pokoknya Kereeeeeen Bangeeeeeeeet Dah!!!!!

Sabtu, November 05, 2011

KKN Sibermas STIPAR Triatma Jaya


Gambar 1
Penulis bersama Pejabat Dinas Sosial Tenaga Kerja berbincang mengenai KKN Sibermas

Sebagai civitas akademika Sekolah Tinggi Pariwisata Triatma Jaya, tentunya merupakan sebuah kewajiban untuk melaksanakan Tri Darma Perguruan Tinggi, yakni : Pendidikan dan Pengajaran, Penelitian, dan Pengabdian Masyarakat. Untuk unsur Pendidikan dan Pengajaran, maka lembaga pendidikan wajib menyelenggarakan proses pengajaran dan juga wajib memberikan dukungan bagi dosen dosennya yang ingin sekolah pada jenjang yang lebih tinggi. Demikian pula dengan penelitian, lembaga wajib menyediakan anggaran untuk penelitian dan dosen dosen wajib melakukan penelitian. Pengabdian Masyarakat juga wajib dilaksanakan, agar ilmu yang ada di institusi pendidikan mampu ditransfer ke masyarakat.


Gambar 2
Penulis Bersama Mahasiswa STIPAR Triatma Jaya (Cynthia, Tika dan Yuni) sedang mengikuti petunjuk pelaksanaan KKN Sibermas

Kegiatan pengabdian masyarakat yang dilaksanakan pada awal November 2011 ini merupakan wujud kerjasama antara Pemerintah Daerah melalui Dinas Sosial Tenaga Kerja, beserta Perguruan Tinggi di wilayah Kabupaten Badung dalam gerakan peduli sosial, memberikan bantuan kepada KK miskin yang ada di Kecamatan Abian Semal

Gambar 3
Mahasiswa STIPAR, Cynthia membantu memberikan bantuan sembako bagi Keluarga Miskin di Kecamatan Abian Semal

Gambar 4
Penulis Menyerahkan Bantuan Semabako Pada KK Miskin di Kecamatan Abian Semal


Gambar 5
Mahasiswa Stipar, Sila Sutrisna dan PinPin Menatap Masa Depan yang Penuh dengan Tanggung Jawab Sosial
Tulisan ini merupakan wujud tanggung jawab sosial dari pemerintah dan kalangan akademisi untuk memperhatikan kesejahteraan masyarakat tidak mampu.
Sedikit saran, mungkin cara memberikan sembako seperti yang kita lihat merupakan langkah jangka pendek, karena sembako tentunya akan habis dikonsumsi dalam beberapa hari.

Hayo kepada seluruh mahasiswa STIPAR, mari kita bantu pemerintah untuk mensejahterakan rakyat dengan cara yang lebih cerdas, bukan hanya dengan membagi sembako saja!!!!!!

Senin, Oktober 17, 2011

Kersos Desa Wisata, Bongkasa Bali

Pada hari Jumat, tanggal 14 Oktober 2011, telah diadakan Kerja Sosial di Desa Wisata Bongkasa, Kecamatan Abian Semal, Badung, Bali. Kerja sosial ini merupakan wujud nyata dari pengamalan Tri Darma Perguruan Tinggi di bidang Pengabdian masyarakat. Besertakan 150 Mahasiswa, dan 30 orang dosen, dilengkapi dengan 300 pohon albesia, pasukan STIPAR Triatma Jaya melakukan kegiatan (i) Penghijauan, (ii) Pembersihan lingkungan dan (iii) Ceramah mengenai pengembangan desa wisata, pengembangan sumber daya manusia pariwisata.

Dibawah ini adalah rekaman aktivitas selama mengikuti kersos yang luar biasa!

Gambar 1
Mahasiswi Mahasiswi Membersihkan Lingkungan
Terlihat dari wajah dan semangatnya untuk membersihkan lingkungan dan melakukan penanaman pohon penghijauan. Mahasiswa STIPAR Triatma Jaya memang dididik dan dilatih untuk peduli terhadap lingkungan sekitar, bekerja dengan senyuman (anti JUTEK Style), dan terus bersemangat!!!

Gambar 2
Daya Tarik Wisata, "SPA" di Telabah
Kegiatan ini dilakukan sambil menikmati santap siang di Wantilan Pure Dalem Bongkasa. Sungguh nikmat rasanya merendam kaki, terasa sejuk dan nyaman, membuat kaki bebas bau dan segar kembali untuk melakukan aktivitas berikutnya

Gambar 3
Kori Desa Bongkasa
Ini sebuah pemandangan dan potensi unik yang dimiliki desa bongkasa, yakni berbagai macam jenis kori, tempo doeloe yang tetap dipertahankan sampai sekarang. Coba perhatikan, selalu ada anjing yang setia menjaga rumah penduduk...sebuah keunikan dan keindahan tersendiri!

Gambar 4
Halo Mbah? Punapi Gatrane?
Kalau lihat gambar ini, teringat nenek di kampung, wala mengintip, tetap antusias mengamati apa yang terjadi di lingkungan sekitar. Selamat Pagi Mbah!!!

Gambar 5
Persiapan Menjelang Penanaman Pohon Albesia
Para mahasiswa berbaris dan berkordinasi untuk segera menanam pohon dan membersihkan lingkungan. Mahasiswa STIPAR Triatma Jaya adalah pekerja keras yang peduli dengan lingkungan dan siap mengabdi pada lingkungan sekitar



Gambar 6
Kori Yang selalu ada Penjaganya
Nahhh...setiap kori ada anjingnya yang lucu dan sedikit'manis' dengan senyum!

Gambar 7
Penanaman Pohon Perdana
Ketua STIPAR Bapak Sutapa Beserta Kades Bongkasa Bapak Wayan Jendera
Semoga tahun depan ada lagi KERSOS ya Pak!

Gambar 8
Penulis Juga Ikut Serta Menanam Pohon

Gambar 9
Mahasiswa Mendengarkan Ceramah Kades Mengenai Potensi Wisata Desa Bongkasa

Setelah diamati, ternyata desa Bongkasa memiliki potensi wisata yang luar biasa di bidang arung jeram, dan kesenian. Perlu diketahui saat ini desa bongkasa memiliki tari bingin yang unik yang ada hanya di desa bongkasa. Ini merupakan potensi yang dapat terus dikembangkan di masa depan. Aura desa bongkasa terasa asri dan mistis. Jika saudara tertarik menekuni dunia spiritual sambil berwisata, ada beberapa tempat yang dapat dikunjungi.

Terimakasih Tuhan, kegiatan ini terlaksana dengan baik berkat pimpinan Bapak Sutapa, kerjasama yang baik dari tim : Bu Dewi Irwanti, Pak Yogi, Pak Arta, Pak Bayu, Pak Surya, Pak Budi, Pak Wiantara, Evi, Bu Ayu, Bu Rini dan Seluruh Senat Mahasiswa STIPAR Triatma Jaya : Yudi, Endra, Koka, Agus, Juju dkk, beserta mahasiswa DIII semester 3 dan 5.