Minggu, November 30, 2014

Tulisan Separuh Hati

Keheningan malam membuat tangan ini ingin menari, menekan dan melompat di atas keyboard. Mengalirlah semua inspirasi yang ada di kepala!  

Jujur saja, kepenuh sesakan fikiran di benak membuat mau muntah. Teringat masa-masa lampau dalam kesendirian mengendara menjelajah Bali Tengah ke Bali Utara, kemudian memutar ke Bali Timur. Merekam dalam hati tangkapan dari panca indria tentang semua fenomena yang terlihat, dan muncul seketika. Apa yang ada hanyalah semu, dan pada saatnya semua yang tidak ada dan bersifat abstrak menjadi nyata.
 Berjalanlah dalam Terang!






Sabtu, November 29, 2014

Puri Bagus Jati Taro dan Bagus Agro Plaga, Aplikasi Konsep Sustainabelity

 Sebagai Civitas Akademika yang mempelajari kepariwisataan dan perhotelan, tentunya proses belajar yang komprehensif memerlukan teknik observasi dalam memahami segenap konsep-konsep, maupun teori yang ada dalam mata kuliah yang dipelajari.
Oleh karena itu,  dalam memahami konsep Pengembangan Pariwisata Berkelanjutan dan Pengantar Perhotelan, maka kegiatan observasi ke Objek yang menerapkan konsep sustainabelity  dilakukan dengan harapan dapat secara langsung melihat aplikasi dari teori yang ada.
Hotel Puri Bagus Jati Taro, Gianyar, merupakan salah satu hotel dengan segmen pasar khusus dengan pengelolaan ramah lingkungan dan personalize service. Tidak hanya itu saja, konsep community based, penerapan arsitektur lokal dan nusantara, konsumsi bahan makanan organik, sehat dan segar serta latihan yoga menjadi bagian dalam pengelolaan hotel ini. 
Demikian pula dengan Bagus Agro Plaga, sebuah aplikasi dari Agrowisata yang memiliki komitmen tinggi dalam community based yang merupakan salah satu bagian dari prinsip pengembangan pariwisata berkelanjutan.
Salut buat Bapak Bagus Sudibya dan segenap staffnya yang ramah dan antusias dalam menerima kunjungan kami untuk mempelajari penerapan konsep Pengembangan Pariwisata Berkelanjutan. Semoga usaha Bapak semakin berkembang dan memberikan banyak manfaat bagi masyarakat lokal.






















Pray, Play, Enjoy

 Menjalani hidup membutuhkan keseimbangan yang betul-betul. Ibarat mengendarai sepeda roda dua, dimana keseimbangan dicapai melalui keselarasan dimensi atas, bawah, kanan, kiri, depan, belakang.
 Orang Bali menggunakan prinsip, konsep Tri Hita Karana dalam kehidupan keseharian. Konsep tersebut bukanlah hanya sebuah kata-kata mutiara yang tertulis di buku suci, melainkan sudah teraplikasi dalam nafas Orang Bali.
 Orang Bali merayakan kelahiran dirinya sebagai individu dalam sebuah ritual "Otonan". Ritual ini dilaksanakan setiap enam bulan kalendar, atau tepat jatuh oton yang berdasar pada wuku kelahirannya.


Ritual otonan, menggunakan bebantenan, upakara, mantra-mantra yang intinya mengucapkan terima kasih kepada Sang Pencipta, memohon ampun atas kesalahan yang telah dibuat, pembersihan diri skala niskala dan permohonan agar diberi keselamatan, kerahajengan dan kerahayuan bagi yang sedang merayakan otonan.
 Mari kita jaga budaya Bali sebagai warisan kekayaan untuk generasi masa depan kita, tanpa harus beradat kaku, arogan yang justru menyimpang dari ajaran agama Hindu yang benar, mengingat semakin heterogennya krama di Bali.
Kita tentu menginginkan krama Bali mampu berkompetisi secara sehat, wajar dalam era modernisasi dan globalisasi
 Disisi lain, beban adat dan budaya Bali merupakan hal yang membanggakan dan harus dijalani dengan tulus ikhlas


Mari kita menjalani kewajiban sebagai krama Bali dengan fleksibel, rasional, tanpa meninggalkan essence dari ajaran Agama Hindu dan Kelestarian Adat dan Budaya Bali dalam kehidupan yang semakin plural, kompleksitas yang semakin tinggi dengan semangat ajeg Bali, Nasionalisme dan Internasionalisme.





Pulau Penyu Tanjung Benoa

Bali memang sebuah pulau kecil yang kaya dengan obyek/daya tarik wisata. Mungkin tidak terlalu berlebihan jika saya katakan bahwa hampir setiap sudut Pulau Bali memiliki atraksi wisata yang beragam.  



Di bagian Selatan Pulau Bali terdapat lingkar kawasan wisata Kuta, Sanur, dan Nusa Dua. Tidak asing lagi bagi para wisatawan penikmat watersport khususnya yang langganan ke Jalan Pratama, Tanjung Benoa, Nusa Dua pasti pernah mengunjungi Pulau Penyu, yang letaknya pesisir barat Tanjung Benoa.


Untuk mencapai Pulau Penyu, dapat ditempuh dengan Speedboat kurang lebih 15 menit dari pesisir Timur Tanjung Benoa (Kong-co/klenteng Tanjung Benoa)

Menurut pendapat saya, perjalanan dengan speedboat menuju Pulau Penyu memiliki daya tarik tersendiri, karena di sepanjang perjalanan, kita dapat melihat banyak hal yang menarik, mulai dari kekayaan biota laut, lalu lintas laut, kapal-kapal tanker, kapal pesiar, kapal perang-pokoknya pemandangannya maritim banget !
 

 Sesampainya di Pulau Penyu, dapat dilihat berbagai jenis hewan laut dan hewan langka lainnya yang dilindungi.

Selamat berkunjung ke Pulau Penyu bagi yang belum pernah, atau repeater guest!