Senin, April 05, 2010

Studi Kasus FO Cashier (05042010)

Saudara bekerja sebagai Kasir Kantor Depan, pada tanggal 16 November 2009, shift malam (23.00 – 07.00), dengan informasi sebagai berikut :

In House Guest List
NoRoom Guest Name Type of Room Check In Check Out Payment
1 101 Ms. Katarina Evi STD 16/11/09 20/11/09 P/A
2 102 Mr. Mfede SUI 16/11/09 18/11/09 P/A

Expected Departure Guest List
NoRoom Guest Name Check In Check Out Previous Balance Payment
1 103 Mr. Sidharta 12/11/09 16/11/09(23.50) Rp. 5.500.000,- P/A
2 104 Mr. Wisnawa 11/11/09 16/11/09(23.15) Rp. 10.500.000,- P/A

Harga Kamar : (belum termasuk 10% Service Charge dan 11% Tax)
• Standard Room (STD) = US $ 500,-
• Suite Room (SUI) = US $ 2.500,-
Book Keeping ratio , US$ 1 = Rp.10.000,-

Transaksi yang terjadi pada saat saudara bekerja :
Room Service (01.00)
101 Rp. 200.000,-
102 Rp. 150.000,-
Mini Bar (23.00)
103 Rp. 100.000,-
104 Rp. 250.000,-
Cash Sales (23.00)
Mr.Jack Rp. 500.000,-
Ms.King Rp. 400.000,-
•Manager on duty pinjam uang untuk bayar taxi Rp. 150.000,-
•Marine Tour membayar Deposit untuk tamunya yang akan check-in besok pagi Rp.
2.000.000,-, juga membayar untuk tamu nya yang sudah check out Rp. 5.000.000,-
•Kamar 103 dan 104 membayar billnya dengan cash payment
•Mr.Mfede memberikan prepayment Rp.30.000.000,- (jam 01.00)

Pada awal shift, saudara menerima housebank dari shift sebelumnya Rp. 5.000.000,-

Berdasarkan informasi di atas, kerjakanlah :
1. Guest Bill untuk Room no 101, 102 (Point 50)
2. Cash Sheet (Point 50)
3. House Bank Report (Point 50)
4. Cash Transmittal List (Point 50)
Saudara boleh memilih 2 soal diatas untuk dijawab, untuk mendapatkan nilai maksimal (100)


SELAMAT MENGERJAKAN

Sejarah MAPINDO (Manajemen Pariwisata Indonesia)

Mapindo periode (1992 – 1996)


Manajemen Pariwisata Indoneia atau yang di singkat Mapindo adalah sebuah lembaga pendidikan dan latihan yang menghasilkan tenaga2 profesional di bidang perhotelan dan pariwisata. Lembaga ini didirikan pada …. Juli 1992. Yang melatarbelakangi pendirian lembaga ini adalah perkembangan industri pariwisata dan perhotelan pada saat itu. Yang ditandai dengan Peningkatan pembanguan sarana akomodasi dan Tranportai seperti Hotel, Villa, bungalow, termasuk meningkatnya jumlah restoran, dan jenis bisnis lainnya yang semua bermuara pada pemenuhan kebutuhan wisatawan. Lembaga ini di dirikan Oleh Bp Dr.I. Ketut Putra Suarthana yang merupakan Praktisi Hotel dan sekaligus sebagai seoranmg pendidik, yang mana sebelum mendidrikan lembaga ini beliau juga bekerja diberapa Hotel berbintang di Bali dan sebagai tenaga pendidik di BPLP_Bali ( sekarang STP- Nusa Dua) Pada awal berdirinya Lembaga ini pengelolaannya juga dibantu oleh beberapa tenaga2 pendidik professional dari BPLP-Bali seperti Bpk Bagu Putu Sudiara, Bpk.Gusti Ngurah Arnawa, Bpk I nyoman Urbanus dan Bpk Winda. Pada Awalnya Mapindo membuka program D 2 College English for Business (CEB) dengan beberapa jurusan seperti; Sekretaris perhotelan, Public relation (PR) dan Usaha perjalanan Wisata (UPW). Pada Awal berdirinya Mapindo Banyak melakukan kegiatan2 seperti Train The Trainer khususnya untuk industri perhotelan dan pariwisata, seminar dan pelatihan Public relation. Dari awal mapindo sudah menyadari bahwa untuk mengembangkan lembaga pendidikan tidak mungkin dilakukan sendiri tapi harus membangun atau memiliki jaringan kerjasama atau networking dengan seluruh komponen (Steakholder) seperti Industri pemakai tenaga kerja (Hotel, restoran, Travel Agent dll), Pemerintah (Depnaker), Asosiasi (PHRI, ASITA, TTDA). Pada perkembangan berikutnya tepatnya pada tahun 1993, Mapindo mulai membuka jurusan yang mengarah pada penyiapan tenaga kerja yang memiliki ketrampilan yang dibutuhkan pada industri perhotelan seperti, Tata Hidangan (F&B Service), Tata Boga (F&B Production), Tata Graha (Housekeeping), dan Kantor Depan (Front office) dengan Program D 1 dan D 2. Selanjutnya 2 Tahun setelah berdiri tepatnya pada tahun 1994 karena kepercayaan masyarakat semakin besar pada Mapindo yang ditandai dengan meningkatnya jumlah mahasiswa yang mendaftar dan ingin ekolah di Mapindo maka Mapindo Mulai membuka kelasnya di BLK-Denpasar yang berkerja sama dengan Depnaker. Dengan program yang mencapai D 3 dan D 4 ternyata perkembangan pariwisata tidak terjadi di Bali saja tetapi dibeberapa daerah di indoneia eperti Jawa timur, lombok dan Ambon yang tentunya juga memberikan keempatan kepada mapindo untuk m,engembangkan lembanya ke daerah tersebut. Keberadaan Mapindo pada aat itu tidak aja di Bali tetapi mapindo juga mulai berdiri di Ambon Surabaya dan Mataram Meskipun pada perkembangan berikutnya karena kondisi daerah yang tidak memungkinkan beberapa yang ada didaerah terpaksa di tutup.

Periode 1997 – 2000

Pada priode ini perkembangan Mapindo di Bali semakin pesat seiring dengan kepercayaan masyrakat dan industri perhoitelan di Bali. Mapindo tidak mau menyia-nyiakan kepercayaan ini dengan terus berbenah baik pembenahan secara fisik yang ditandai dengan Pembangunan Gedung dan melengkapi fasilitas dan mulai tahun 1998 mapindo sudah berhasil menempati gedung yang cukup representative dan nyaman untuk belajar di Jln Kubu Gunung Tegal Jaya Dalung Kabupaten Badung. Pembenahan juga dilakukan dengan peningkatan sumber daya manusia (tenaga Instructur) dengan memberikan kesempatan untuk meningkatkan pendidikan baik di dalam negeri maupun di luar negeri dan juga dengan berkesinambungan mengandakan pelatihan-pelatihan guna meningkatkan motivasi kerja Karywan dan tenaga Dosen. Pada Tahun 1997 Mapindo kembali membuka kampusnya yang baru di Singaraja dan Tabanan untuk memberikan kesempatan yang seluas2nya kepada setiap warga belajar yang ada di daerah tersebut.untuk mengenyam pendidikan perhotelan yang terjangkau. Menyadari akan kebutuhan industri yang dari waktu ke waktu terus meningkat dari segi kopetensi maka Mapindo berusaha meningkatkan mutu luluannya dengan mendirikan lembaga baru yaitu Akademi pariwisata (akpar) Triatma Jaya yang dalam perjalan selanjutnya mengelolah program D 2 dan D 3 dan STIE Triatma Mulya yang mengelolah program S 1 (atau D 4) sedangkan mapindo tetap mengelolah program D 1 Perhotelan dan D 2 College English for Business

Periode 2001 up now

Pada priode ini Mapindo menyadari tatangan yang ada cukup berat baik dengan tumbuhnya lembaga2 baru yang sejenis yang sudah tentu akan menjadi pesaing, termasuk tantangan datang dari kondisi industri perhotelan dan pariwisata Indonesia pada umumnya dan khuunya Bali yang terus mengalami fluktuasi, Namun dalam menyikapi kondisis yang ada Mapindo tetap optimis dapat menelenggarakan pendidkan yang berkualitas dengan biaya yang terjangkau. Untuk itu pada priode ini Mapindo semakin giat untuk membangun jaringan baik di dalam negeri maupun dunia internasional dengan melakukan kerja sama2 dengan lembaga pendidikan dan industri perhotelan ini terbukti bahwa sampai saat ini Mahasiswa lulusan Mapindo dapat diserap di pasar kerja International antara lain di Singapore, Belanda, Amerika dan Kapal Pesiar.(khususnya Costa Crociere).

Program

Program yang saat ini ditangani/dikelolah oleh Mapindo cukup Beragam antara lain:

  1. Mapindo Dalung( Pusat) mengelolah program D1 perhotelan dengan jurusan TB, TH, KD, TG dan Program D 2 dengan jurusan TB, TH, TG, KD, PR, Sek Perh dan UPW
  2. Mapindo Denpasar (Jln Ratna) mengelolah
    1. Program Voctra (6 bln) jurusan Bartender dan Pastry Bakery
    2. Program D 1 jurusan TH, TB, TG, dan KD
    3. D 2 Perhotelan
  3. Mapindo Tabanan mengelolah Program D 1 dan D 2 Perhotelan Dengan Jurusan F&B Dan Akomodasi Perhotelan.
  4. Mapindo Singaraja, Mengelolah D 1 dan D 2 F&B dan Akomodasi Perhotelan.

Quality Service in Cruise Ship

The keys to quality service are displayed in the enthusiasm, care and skill of the working personnel, through attentiveness, body language.
Quality service reflects personnel's ability to relate to crewmembers as people and is made up of:

ATTITUDE:
Communicated through personal appearance,behavior and verbal cues.

BODY LANGUAGE:
facial expression, eye contact, smiling,controlled-yet spirited-hand body movement.

TONE OF VOICE:
open, friendly, relaxed manner of communication.

TACT:
to be aware at all times of what to say or what not to say.

NAMING NAMES:
when crewmembers are called by name, they are receiving the best sign of respecting each others origin and culture.

GUIDANCE:
providing helpful suggestion to crewmembers who are indecisive or confused is a way of showing care and concern for them.

PROBLEM SOLVING:
crewmember's problems and complaints should always be handled calmly, smoothly and tactfully.

As you know, we are in the business of providing Quality service to our guests, therefore the crewmembers must receive a proper service in their dwellings. In a service industry like the cruise business, people are the product.

To the guests, the quality of the employee determines the quality of their entire cruise experience. Your regular interaction with crewmembers allows you the opportunity to protect the warmth and professionalism that we strive for.

Always be interested, company-oriented and knowledgeable.

Some of the many things you can do to form a positive impression are:
- respect all crewmembers
- recognize crewmembers by name
- quickly respond to problems
- establish a good relationship between you and the crewmembers
- use a pleasant tone of voice
- be polite
- always wear a clean, well-pressed uniform
Be courteous at all times but firm if necessary. Always treat people the way you like to be treated. Give your full attention to the person you are dealing with and listen with patience.

Istilah istilah dalam Tata graha (House Keeping) di Kapal Pesiar

Berikut ini adalah istilah-istilah penting yang digunakan pada departemen Tata Graha di Kapal Pesiar

Slide 1
Aft
The rear of the vessel
Admidship-Midship
O or toward the middles of the vessel between the bow and the stern
Beam
The width of the vessel at her widest part
Below
The lower decks (downstairs)
Boat
A boat is carried on a ship (life boat)
Bow
The forward or front part of the vessel
Bridge
The ship’s command center located forward, topside
Bulkhead
Any of the partition walls used to seperate various areas of the ship, such as rooms, etc.
Debark
An abbreviation of the word disembark
Deck
Floor
Dock
Strictly in a nautical sense, a dock is the water space alongside a pier, warf or quay in which a ship docks while being loaded or unloaded. In general usage, however, the words dock, pier wharf and quay are used synonymously to mean a structure to which a ship ties up when in port
Embark
To go aboard a ship, to begin a journey
Forward (fwd)
The front of the ship
Free Port
A restricted zone at a seaport, where duty-free goods are sold
Galley
Ship’s kitchen
Slide 1
Gangway
Portable walkway used for guests or crew to enter or leave the ship
Gunport
Opening of the ships’ side for gangways or stores loading
Helm
A generic term that refers to the ships steering
Hold
Inferior of a vessel below decks where cargo is stored
Knot
A unit of speed, equivalent to one nautical mile per houre. A nautical mile is 0,6080 feet which is 0,15 of a statute mile
Log
A daily record of ship’s speed and progress
Port Side
To your left, facing forward indicated by a red navigational light
Stabilizer
“a retractable fin” extended from either side of the ship for smoother sailing
Starboard
To your right, facing forward, indicaged by a green navigational light
Stern
The aft (rear) of the vessel


Slide 1
Inspection list
Document that defines the which inspections have to be carried out by whom and when
Waste Management
Refers to garbage seperation system. HK Manager is responible and each crew member accountable for their section
Public Health
USPH regulation according to the Vessel Sanitation Manual. Outbreak prevention includes a weekly schedule of sanitation (telephones, handrails, drains & sink stoppers, toilet brushes, Ice buckets, furnishings in Children’s room)
Linen
Includes bed linen and towelling
Par stock
3,5 times the total of guests (1 par in cabin, 2,5 in locker, linen, trolley and laundry
Towel change
Once per cruise, pre-defined by Management, Clean-dirty exchange
“Out of use” or “fuori uso” towels
Are discarded towels that have been stamped like so and are for the use of cleaning
Ecolab
The company that provides the cleaning chemicals, there is a distribution system installed in the Hotel Stores
Locker
Those are small storage areas assinged to the working stations. Those lockers are kept under strict SMS and Sanitation rules
Ice Pantries
Small areas where ice machines are located. They are kept under strict SMAM and Sanitation rules
Cleaning Material
Is provided in good quantities on a weekly basis, and must not be left around the ship
Machines
Machines are distributed by sections and the serial number identifies the machines. A monthly inventory inventorieses the machines
Trollies
We differentiate between the Cabin Steward Trolley, the Mini Bar Trolley, Laundry Trolley, Linen Valet trollies,
Set up
This term refers to the initial presentation towards our guests
Cabin
This is the room

Slide 1
Life jacket
They are kept in the wardrobe and available one per passenger. The jackets must be always in perfect conditions. Life jackets for children are available
Turn down
Is done in the evening and entails preperations outlined in the manula
Excurion towel
This is a towel for the usage of the guest during an excursion on the beach. This is generally placed upon turn down
Laundry Basket
Is usually kept in the laundry and will placed on the foot of the bed during Turn down
Back to Back
Are guests that undertake a second consecutive cruise on the same ship. Usually they are moving to another cabin
Cabin presentation
This is done on embarkation day by the cabin steward in order to explain all the functions of the cabin to the embarking guests
Ving card
This is the card used to access the room. The system is called Ving system and one set includes 4 ving cards
Magnetic cards
This are room access cards with a different system. Usually used on newer ships
Comment forms
Are given to the guests prior to the end of the cruise
Daily Programme
Is the Today and is available at the Front Desk, and is aswell placed in the Cabins upon turn down
Empty Cabins
Are to be kept clean and presentable at all times
Environmental Policy
A sticker is placed in the bathroom, indicating to the guest what they want to do in respect of the towels
Excellence Programme
Cabin and Room service personnel must call the guests by name, checking your self in the mirror before going into guest area, Guest Check Folder
Guest privacy
Is to be respected at all times, no door banging, at sea vacuum cleaning does not start before 09.30 am
Guest complaints
Must be handled immediately.

Slide 1
Ice
Is placed in the ice bucket in the cabin twice a day. Ice buckets with bottle of champagne is also refilled regularily
Laundry
A complete laundry services is provided for the guests. For the Regular service the laundry is collected in the morning and returnd the following day before 6.00 pm. Same day service the laundry is returned by 6.00 pm
Lost and Found
Are articles left behind in the cabins upon check out, or found around the ship. They must be handed to the Guest Service Office
Luggage delivery
Upon embarkation the luggage is delivered to the cabin by assigned Housekeeping cleaners
Luggage packing/Unpacking
This service is provided upon guest request
Luggage Tags
Those are placed in the cabins at the end of the cruise. 3 tags per guest are provided
Sea day
The ship is at sea and does not call on any port
Embarkation – Turn around
The day when all guests check in and out
Mattress Sticker
Stickers indicating the months are placed on the mattress and those are turned every 3 month
Rough sea
When the sea is rough special attention must be given to the guests, Dramamine, apples and crackers are available. Sick bags may have to be placed around the ship
Snack Service
Snack items are placed in the cabins when mini bars are not available and the cruises are longer than 5 days
Toga sheets
Extra sheets are given to guests in order to dress up for Roman night
Honeymooner/Anniversary packages
Those are pre-purchased packages that need to be placed in the cabins upon embarkation
Faxes
Need to be delivered to the cabins upon receival
Invitation cards
Are issued for invitations to cocktails and are distributed by the Housekeeping Personnel

Slide 1
VIP treatments
There are four categories of VIP treatment as per product plan. Canapees are delivered 5 minutes prior to embarkation
Gifts
Gifts and flowers are delivered to the cabins. Wine packages are delivered without the ice bucket
Guest Assistance
There is day time and night time assistance. During the day the Asst. Housekeeping Manager takes care, while during the night the same is helped by the Night stewards and cleaners
Syringes
Must be disposed in special containers
Medicines
Must be kept either in the Mini bar fridge or the Hospital
Food service
Is provided in the Food outlets or through the Room service
Room service
Provides a 24/7 service. Breakfast, sandwiches and drinks. Dinner and lunch upon request
Wheel Chairs
Assistance must be given to those guests in wheel chairs. Prior disembarkation and embarkation is ensured
Handicapped rooms
Those rooms are specially designed for those guests and feature wider doors and a spacier bathroom with a direct help line
Working schedule
Will provided to each crew member
Absences
Longer sick absences than 3 days, will result in working in the Room service until the end of the cruise
Lost luggage
Should the guest not receive their luggage a free laundry service is provided
AVO – Maintenance Order
This is a maintenance order (avoid verbal order) issued by the HK Manager
Replaceables - Consumables
Replaceables are plates, silverware, glasses, etc. Consumables are items that are being consumed (toilet paper, soap, etc.)
Inventories
Are physically carried out before each ending of the month
Spot checks
Are carried out by the Inventory officer

Slide 1
Vessel Inspection Report
Once a week the Housekeeping Manager with the HD and DS carry out a Quality inspection
Training Sessions
Are carried out in order for the personnel to improve professional skills
Product Plan
Is a plan describing the product to be delivered to the guests
Beepers/telephones/cellular
Are assigned to each cabin stewards and some key positions within the cleaners
Keys
Are assigned to the cabin stewards and the issuance is countersigned
Requisition of Material
There is a schedule when items can be taken from the stores
Routine cleaning
A schedule of routine cleaning is established by the Housekeeping manager
Briefing
A daily gathering in order to receive instructions for the day
Meeting
A held regularily between Managers and Asstistant and colleagues
Break of voyage
A guest not wishing to conclude the cruise
Logs
Those need to be compiled neatly. Typically those are found for Sanitation, Temperature control and prevention of all sorts
Luggage clothing
This includes safety shoes, safety belt and luggage vest and is available from the Asst. Hk when assigned to luggage handling
Luggage tag list
Is prepared by Housekeeping Manager and assigns the colour of the luggage tags to sections of the ship

Pengertian Pemasaran

Menurut Basu Swastha (2003 : 5) menyatakan bahwa : “Pemasaran adalah sistem keseluruhan dari kegiatan usaha / bisnis yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan pembeli yang ada maupun pembeli potensial”.

Menurut Kotler dan Armstrong (1999 : 3) berpendapat bahwa Pemasaran adalah : “Sebuah proses sosial dan manajerial yang dengan individu-individu dan kelompok-kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan mereka inginkan dengan menciptakan dan saling mempertukarkan produk-produk dan nilai satu sama lainnya”.

Menurut Gitosudarmo, I (2000 : 158) menyatakan bahwa : “Pemasaran merupakan proses tentang bagaimana pengusaha dapat mempengaruhi konsumen agar konsumen tersebut menjadi tertarik (tahu), senang, kemudian membeli dan akhirnya puas terhadap produk yang dipasarkannya.”

Menurut Basu Swastha (2003 : 5) menyatakan bahwa : “Pemasaran adalah sistem keseluruhan dari kegiatan usaha / bisnis yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan pembeli yang ada maupun pembeli potensial”.

Menurut Kotler dan Armstrong (1999 : 3) berpendapat bahwa Pemasaran adalah : “Sebuah proses sosial dan manajerial yang dengan individu-individu dan kelompok-kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan mereka inginkan dengan menciptakan dan saling mempertukarkan produk-produk dan nilai satu sama lainnya”.

Menurut Gitosudarmo, I (2000 : 158) menyatakan bahwa : “Pemasaran merupakan proses tentang bagaimana pengusaha dapat mempengaruhi konsumen agar konsumen tersebut menjadi tertarik (tahu), senang, kemudian membeli dan akhirnya puas terhadap produk yang dipasarkannya.”

Menurut Alma, B. (2003 : 284) menyatakan bahwa : “Bauran Pemasaran (marketing mix) adalah suatu usaha mencari kombinasi yang memberikan hasil maksimal dari unsur-unsur produk, distribusi, harga dan komunikasi”.
Unsur-unsur tersebut perlu dikombinasikan, dipadukan dan dikoordinir agar dapat memenuhi dan melayani kebutuhan dan keinginan konsumen seefektif mungkin.

Keempat unsur ini dikenal dengan istilah 4P yaitu :
1. Produk
“Produk merupakan kombinasi barang dan jasa yang ditawarkan oleh seseorang atau lembaga untuk memenuhi kebutuhan pasar”, (Marius P. Angipora, 2002 : 26).
“Produk adalah sifat yang kompleks, baik dapat diraba, termasuk bungkus, warna, harga, prestise, perusahaan dan pengecer, pelayanan perusahaan dan pengecer, yang diterima oleh pembeli untuk memuaskan keinginan atau kebutuhan”, (Basu Swastha, 2002 : 94).
Berdasarkan pendapat para ahli tersebut, maka produk dapat diartikan sebagai : “Seperangkat atribut baik yang berwujud maupun tidak berwujud yang merupakan kombinasi barang dan jasa dengan tujuan untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen”.
2. Harga
“Harga adalah nilai suatu barang atau jasa yang diukur dengan sejumlah uang dimana berdasarkan nilai tersebut seseorang atau perusahaan bersedia melepaskan barang atau jasa yang dimiliki kepada pihak lain”, (Alex S. Nitisemito, 1998 : 93).
“Harga adalah jumlah uang (kemungkinan ditambah beberapa barang) yang dibutuhkan untuk memperoleh beberapa kombinasi sebuah produk dan pelayanan yang menyertainya”, (Marius P. Angipora, 2002 : 268).
Jadi berdasarkan pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa harga adalah suatu barang atau jasa yang diukur dengan jumlah uang kepada pengguna barang atau jasa untuk memenuhi suatu kebutuhan atau keinginan.
3. Distribusi (Place)
Menunjukkan berbagai kegiatan yang dilakukan oleh produsen untuk menjadikan suatu produk yang dihasilkan dapat diperoleh dan tersedia bagi konsumen pada waktu dan tempat yang tepat dimanapun konsumen berada.
4. Promosi
“Promosi adalah komunikasi yang persuasif, mengajak, mendesak, membujuk, meyakinkan. Ciri dari komunikasi yang persuasif (komunikasi) adalah : Ada komunikator yang secara terencana mengatur berita dan cara penyampaiannya untuk mendapatkan akibat tertentu dalam sikap dan tingkah laku si penerima (target pendengar).”
(Mursid, M, 1997 : 95)
“Promosi adalah semua jenis kegiatan yang ditujukan untuk mendorong permintaan”, (Basu Swastha, dkk, 2003 : 349).
Dari kedua pendapat para ahli tersebut maka secara singkat dapat dikatakan promosi adalah segala usaha untuk membujuk atau mendorong konsumen atau calon konsumen agar melakukan pembelian”.
Dalam kegiatan promosi biasanya perusahaan atau organisasi mengunakan beberapa cara atau jenis alat promosi yang disebut dengan Bauran Promosi (Promotion Mix) untuk mempromosikan produknya, yaitu :
a. Advertensi
Menurut C. Northcote Porkinson MK Rustomiji, Walter E. Viera :
“Iklan adalah promosi produksi atau pelayanan non individu yang dilakukan oleh sponsor (perusahaan atau perorangan) tertentu yang bisa diidentifikasi dan yang membayar biaya komunikasi ini”. (Marius P. Angipora, 2002 : 344)
b. Sales Promotion
“Promosi penjualan adalah kegiatan-kegiatan pemasaran selain Personal Selling, periklanan dan publisitas yang mendorong pembelian konsumen dan efektivitas pengecer. Kegiatan-kegiatan tersebut antara lain : peragaan, pertunjukkan dan pameran, demonstrasi, dan sebagainya”. (Nickles, dikutip oleh Basu Swastha, 2003 : 350)
c. Personal Selling
Basu Swastha (dikutip oleh Marius P. Angipora, 2002:366), berpendapat : “Personal Selling adalah interaksi antar individu, saling bertemu muka yang ditujukan untuk menciptakan, memperbaiki, menguasai atau mempertahankan hubungan pertukaran yang saling menguntungkan dengan pihak lain”.
d. Publicity
Publisitas menurut Basu Swastha (dikutip oleh Marius P. Angipora, 2002 : 372) : “Sejumlah informasi tentang seseorang, barang atau organisasi yang disebarluaskan ke masyarakat melalui media tanpa dipungut biaya, atau tanpa pengawasan sponsor”.

Pengertian Harga Pokok Makanan

Menurut Michael Kasavana dan Smith (dikutip Sudiara, 2000 : 12) disebutkan bahwa: “Food cost is cost that are incurred during the preparation and service of menu item”,artinya harga pokok makanan adalah biaya yang terjadi selama pengolahan hingga penyajian makanan tersebut”.

Menurut Sudiara, (2000 : 6) disebutkan bahwa : “Harga pokok makanan adalah jumlah biaya yang dikeluarkan untuk semua bahan makanan yang senyatanya akan digunakan dalam mengolah makanan yang sesuai dengan kualitas yang ditetapkan atau dibakukan”.

Menurut Paul Wyman (1996 : 46 ) menyatakan bahwa : “Dish cost or food cost is the cost associated with producing one items according to a standard recipe, artinya harga pokok makanan adalah gabungan biaya per bahan makan untuk memproduksi satu jenis item menu berdasarkan resep baku”.

Resep baku merupakan data yang mencantumkan nama menu item, nama bahan makanan , jumlah bahan makanan yang diperlukan, biaya per bahan makanan, garnish menu item tersebut, total hasil produksi, ukuran per porsi, total biaya, biaya per porsi, presentase biaya (cost percentage) dan metode pengolahan. Sehingga yang dimaksud dengan harga pokok makanan (dish cost) adalah recipe cost (biaya yang tercantum dalam resep).

Pengertian History of Sales dalam Analisis Menu

Untuk mengetahui tingkat popularitas menu, pengusaha jasa boga perlu membuat History of Sales atau Sales Mixs. Menurut Abers (dikutip oleh Sudiara, 2000: 42) disebutkan bahwa :“Sales history is detailed record showing actual sales of menu items for catering outlet, yang artinya, suatu catatan yang rinci yang menunjukkan jumlah porsi makanan yang sesungguhnya (senyatanya) terjual pada sebuah restoran (catering outlet)”.

Menurut Stanton, (dikutip oleh Sudiara, 2000:43) menyatakan bahwa :
The Sales History is the food service operation daily log record are kept of the day’s customer count, total revenue and overall cost, as well as weather condition and any special events that might affect business, artinya : History of Sales adalah catatan harian bagi operasi penjualan makanan dan minuman, catatan dibuat untuk menunjukkan jumlah tamu yang datang tiap hari, jumlah pendapatan dan biaya, kondisi cuaca, dan catatan khusus yang mungkin ada hubungannya dengan usaha (business).

Melalui beberapa pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa History of Sales adalah catatan harian terhadap jumlah porsi yang mampu terjual. Catatan ini perlu dibuat akurat sehingga hasil analisisnya pun akan lebih akurat digunakan sebagai data untuk mengambil keputusan atau tindakan peningkatan penjualan dan memenangkan persaingan .

Fungsi Menu

Menurut Sudiara, (2000 : 1), fungsi menu adalah sebagai berikut:

1. Menu merupakan alat penawaran bagi perusahaan untuk menawarkan produk atau makanan yang dapat disediakan.

2. Menu merupakan media komunikasi antara perusahaan dan pelanggan tentang produk dan harga yang ditawarkan sehingga pelanggan dapat mengetahui berapa besar dana yang akan dikeluarkan.

3. Menu merupakan program kerja bagi kitchen untuk menentukan bahan makanan yang perlu diadakan baik menyangkut jenis, jumlah maupun spesifikasi dari masing-masing bahan.

4. Menu merupakan dasar acuan untuk menentukan SDM yang akan diperlukan baik jumlah maupun kualifikasinya.

5. Menu merupakan program kerja bagi restoran untuk menentukan jenis peralatan saji yang akan diperlukan serta bentuk penataan meja di restoran.