Gambar 1
Pantai Pandawa Badung
www.madebayu.blogspot.com |
Pengembangan
pariwisata merupakan suatu rangkaian upaya untuk mewujudkan keterpaduan dalam
penggunaan berbagai sumber daya pariwisata mengintegrasikan segala bentuk aspek
di luar pariwisata yang berkaitan secara langsung maupun tidak langsung
akan kelangsungan pengembangan pariwisata. (Swarbrooke 1996;99) Terdapat
beberapa jenis pengembangan, yaitu :
1. Keseluruhan dengan tujuan baru,
membangun atraksi di situs yang tadinya tidak digunakansebagai atraksi.
2. Tujuan baru, membangun atraksi pada
situs yang sebelumnya telah digunakan sebagai atraksi.
3. Pengembangan baru secara keseluruhan
pada keberadaan atraksi yang dibangun untuk menarik pengunjung lebih
banyak dan untuk membuat atraksi tersebut dapat mencapai pasar yang lebihluas,
dengan meraih pangsa pasar yang baru.
4. Pengembangan baru pada keberadaan
atraksi yang bertujuan untuk meningkatkan fasilitas pengunjung atau
mengantisipasi meningkatnya pengeluaran sekunder oleh pengunjung.
5. Penciptaan kegiatan-kegiatan baru
atau tahapan dari kegiatan yang berpindah dari satu tempatke tempat lain dimana
kegiatan tersebut memerlukan modifikasi bangunan dan struktur.
Dalam
pengembangan pariwisata diperlukan aspek-aspek untuk mendukung pengembangan
tersebut. Adapun aspek-aspek yang dimaksudkan adalah sebagai berikut :
1. Aspek
Fisik menurut
UU RI No. 23 Tahun 1997 dalam Marsongko (2001), lilngkungan hidup adalah
kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan dan makhluk hidup termasuk
manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan peri-kehidupan dan
kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya. Yang termasuk dalam
lingkungan fisik berdasarkan olahan dari berbagai sumber, yaitu :
a. Geografi. Aspek geografi meliputi
luas kawasan DTW, Luas area terpakai, dan juga batas administrasiserta batas
alam.
b. Topografi. Merupakan bentuk permukaan
suatu daerah khususnya konfigurasi dan kemiringan lahanseperti dataran berbukit
dan area pegunungan yang menyangkut ketinggian rata-rata dari permukaan laut,
dan konfigurasi umum lahan.
c. Geologi. Aspek dari karakteristik
geologi yang penting dipertimbangkan termasuk jenis materialtanah, kestabilan,
daya serap, serta erosi dan kesuburan tanah.
d. Klimatologi.Termasuk temperatur
udara, kelembaban, curah hujan, kekuatan tiupan angin, penyinaranmatahari
rata-rata dan variasi musim.
e. Hidrologi. Termasuk di dalamnya
karakteristik dari daerah aliran sungai, pantai dan laut seperti
arus, sedimentasi, abrasi.
f. Visability. Menurut Salim (1985;2239), yang dimaksud
dengan visability adalah pemandangan terutama dari ujung jalan yang
kanan-kirinya berpohon (barisan pepohonan yang panjang).
g. Vegetasi dan Wildlife. Daerah habitat
perlu dipertimbangkan untuk menjaga kelangsungan hidup vegetasi dan kehidupan
liar untuk masa sekarang dan akan datang. Secara umum dapat
dikategorikansebagai tanaman tinggi, tanaman rendah (termasuk padang rumput)
beserta spesies-spesies flora dan fauna yang terdapat di dalamnya baik langka,
berbahaya, dominan, produksi,konservasi maupun komersial.
2. Aspek
Daya Tarik Pariwisata
dapat berkembang di suatu tempat pada dasarnya karena tempat tersebut memiliki
daya tarik, yang mampu mendorong wisatawan untuk datang mengunjunginya. Murray
(1993) di dalam Gunn (1979;50) menyebutkan“…
a thing or feature which draws people by appealing to their desires, taste,
etc. Especially an interesting or amusing exhibitionwhich ‘draws’ crowds”.Gunn
(1979;48) juga berpendapat bahwa “attraction
are the on-location places in region that not only provide the things for
tourist to see and do but also offer the lure to travel”.Menurut Inskeep
(1991;77) daya tarik dapat dibagi menjadi 3 kategori, yaitu :
a.
Natural attraction : berdasarkan pada bentukan
lingkungan alami
b. Cultural
attraction
:berdasarkan pada aktivitas manusia
c. Special types of attraction : atraksi ini tidak berhubungan
dengan kedua kategori diatas, tetapi merupakan atraksi buatan seperti theme
park, circus, shopping. Yang termasuk dalam natural attraction diantaranya
iklim, pemandangan, flora dan fauna serta keunikan alam lainnya. Sedangkan
cultural attraction mencakup sejarah, arkeologi, religi dan kehidupan
tradisional.
3. Aspek
Aksesibilitas
salah satu komponen infrastruktur yang penting dalam destinasi adalah
aksesibilitas. Aksesibilitas menurut Bovy dan Lawson (1998;107),“… should be
possible by public transport and bicycle trails, by pedesterian paths (from
neighborhoods) and by cars (mainly families,with an average of three
persons/car)”.Akses yang bersifat fisik maupun non fisik untuk menuju suatu
destinasi merupakan hal penting dalam pengembangan pariwisata. Aspek fisik yang
menyangkut jalan, kelengkapan fasilitas dalam radius tertentu, frekuensi
transportasi umum dari terminal terdekat.Menurut Bovy dan Lawson (1998;202),
jaringan jalan memiliki dua peran penting dalam kegiatan pariwisata, yaitu :
a. Sebagai alat akses, transport ,
komunikasi antara pengunjung atau wisatawan dengan atraksi rekreasi atau fasilitas.
b. Sebagai cara untuk melihat-lihat (
sightseeing ) dan menemukan suatu tempat yang membutuhkan perencanaan dalam
penentuan pemandangan yang dapat dilihat selama perjalanan.
Pada peran kedua, menunjukan aspek
non fisik yang juga merupakan faktor penting dalammendukung aksesibilitas
secara keseluruhan, dapat berupa keamanan sepanjang jalan, danwaktu tempuh dari
tempat asal menuju ke destinasi.Lebih lanjut Bovy dan Lawson (1998;203) membagi
jalan untuk kepentingan wisatawan menjadi tiga kategori, yaitu :
a. Jalan Utama yang menghubungkan
wilayah destinasi utama dengan jaringan jalan nasional atau jalan utama di luar
kawasan.
b. Jalan Pengunjung, yaitu jalan
sekunder yang biasanya beraspal (makadam) ataupun gravel yang menghubungkan
dengan fasilitas wisata yang spesifik seperti resort , hotel yang
terpisah,restoran atau atraksi rekreasi lainnya.
c. Sirkuit Pengunjung, untuk kegiatan
melihat-lihat dengan pemandangan yang menarik disepanjang jalannya.
4. Aspek
Aktivitas dan Fasilitas dalam
pengembangan sebuah objek wisata dibutuhkan adanya fasilitas yang berfungsi
sebagai pelengkap dan untuk memenuhi berbagai kebutuhan wisatawan yang
bermacam-macam. Menurut Bukart dan Medlik (1974;133), fasilitas bukanlah
merupakan faktor utama yang dapat menstimulasi kedatangan wisatawan ke suatu
destinasi wisata, tetapi ketiadaan fasilitas dapat menghalangi wisatawan dalam menikmati
atraksi wisata. Pada intinya, fungsi fasilitas haruslah bersifat melayani dan
mempermudah kegiatan atau aktivitas pengunjung/wisatawan yang dilakukan dalam
rangka mendapat pengalaman rekreasi. Di samping itu, fasilitas dapat pula
menjadi daya tarik wisata apabila penyajiannya disertai dengan keramahtamahan
yang menyenangkan wisatawan, dimana keramahtamahan dapat mengangkat pemberian
jasa menjadi suatu atraksi wisata. Bovy dan Lawson (1979;9)menyebutkan bahwa
fasilitas adalah atraksi buatan manusia yang berbeda dari daya tarik wisata
yang lebih cenderung berupa sumber daya.
5. Aspek
Sosial Ekonomi dan Budaya
dalam analisa sosial ekonomi membahas mengenai mata pencaharian
penduduk,komposisi penduduk, angkatan kerja, latar belakang pendidikan
masyarakat sekitar, dan penyebaran penduduk dalam suatu wilayah. Hal ini perlu
dipertimbangkan karena dapat menjadi suatu tolak ukur mengenai apakah posisi
pariwisata menjadi sektor unggulan dalamsuatu wilayah tertentu ataukah suatu
sektor yang kurang menguntungkan dan kurang selarasdengan kondisi perekonomian
yang ada.Selanjutnya adalah mengenai aspek sosial budaya, dimana aspek
kebudayaan dapatdiangkat sebagai suatu topik pada suatu kawasan. Dennis L.
Foster menjelaskan mengenaiPengaruh Kebudayaan (cultural influences) sebagai
berikut : “Para pelaku perjalanan tidak membuat keputusan hanya berdasarkan
pada informasi pemrosesan dan pengevaluasian.Mereka juga dipengaruhi oleh
faktor kebudayaan, masyarakat, dan gaya hidupnya. Kebudayaanitu cenderung
seperti pakaian tradisional dan kepercayaan pada suatu masyarakat, religi, atau
kelompok etnik (ethnic group)”.
BalasHapusBerikut keuntungan bergabung dengan Ebobet :
- Bonus Member Baru Bola 100%
- Bonus Member Baru slot 100%
- Bonus Member Baru 20%
- Bonus Deposit Harian 10 %
- Bonus mingguan Live Casino & Slots 0,8% s/d 1 %
- Bonus Cashback Bola 5% s/d 10 %
-Minimal Deposit Rp . 10.000
-Minimal Withdraw Rp. 20.000