Oleh : Made Bayu dan Made Ary Suryathi
Bekerja di kapal Pesiar merupakan impian bagi sebagian besar mahasiswa perhotelan. Tidak bisa dipungkiri , di jaman krisis seperti ini, tawaran untuk memburu dolar lewat jalur bekerja di kapal pesiar, masih merupakan alternatif utama mendapatkan uang dalam jumlah besar. Sebelum bekerja di kapal pesiar umumnya para pelamar diminta untuk melakukan pemeriksaan kesehatan.
Saat ini banyak pemeriksaan kesehatan yang ditawarkan berbagai rumah sakit dan balai pemeriksaan kesehatan. Demikian juga berbagai persyaratan yang diwajibkan oleh badan penyelenggara tenaga kerja ke kapal pesiar. Dalam tulisan ini akan diuraikan beberapa hal tentang jenis pemeriksaan dan hal-hal yang sebaiknya diketahui sebelum melakukan pemeriksaan kesehatan.
Jenis pemeriksaan kesehatan yang umum dilaksanakan dalam rangka pemberangkatan tenaga kerja ke kapal pesiar adalah:
1. Pemeriksaan Fisik
2. Pemeriksaan THT & Audiogram
3. Pemeriksaan Mata
4. Rontgen Thorax
5. Pemeriksaan Laboratorium :
a. Darah lengkap
b. Gula Darah Puasa
c. Fungsi Hati (Bilirubin Total, bilirubin direct/indirect, protein total, albumin/globulin, SGOT,SGPT, ALP)
d. Fungsi ginjal (Ureum, kreatinin, asam urat)
e. Lemak darah (Trigliserida, kolestrol total, HDL/LDL)
f. Imuno-Serologi (HbsAg, Anti HCV, VDRL, Anti HAV)
g. Urine lengkap (tambahan PPT khusus wanita)
h. Narkoba (Ampetamin, Benzodiazepin, Opium, Locain, PCP, THC, Barbiturat)
6. Konsultasi Dokter Spesialis
Berikut akan diuraikan beberapa hal tentang pemeriksaan-pemeriksaan diatas.
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik umumnya dilakukan oleh seorang dokter umum yang sudah terlatih untuk melakukan pemeriksaan general check up. Yang dimaksudkan dengan pemeriksaan fisik adalah pemeriksaan seseorang dari ujung rambur sampai ujung kaki. Pemeriksaan ini akan lebih dikhususkan jika terdapat keluhan, seperti misalnya sering nyeri ulu hati, sering pilek, sering sulit BAB, dan sebagainya. Calon tenaga kerja akan diperiksa berat badan, tinggi badan, tekanan darah, nadi, pernafasan, kondisi mata, THT, paru-paru, jantung, perut, tangan dan kaki.
Pemeriksaan THT & Audiogram
Umumnya dilakukan oleh seorang dokter spesialis THT atau dokter umum yang sering menangani kasus-kasus THT. Pada pemeriksaan ini akan ditanyakan apakah calon tenaga kerja memiliki keluhan di organ tubuh telinga, hidung,dan atau tenggorokan. Jika tidak, tetap dilakukan pemeriksaan standar THT. Pada beberapa pemeriksaan, seringkali ditemukan keluhan radang tenggorokan dan pilek oleh karena alergi. Kedua penyakit ini bukanlah suatu kondisi yang akan menyulitkan calon tenaga kerja lulus pada pemeriksaan kesehatan. Oleh karena penyakit ini seringkali dialami oleh orang sehat yang mengalami kelelahan, memiliki kecenderungan alergi, dan beban stres psikologi. Sebab itu disarankan untuk cukup istirahat, banyak minum air putih, mengurangi rokok dan minuman bersoda, serta olahraga sebelum melakukan pemeriksaan kesehatan.
Audiogram sendiri tidak rutin dilaksanakan, oleh karena gangguan pendengaran umumnya jarang dijumpai pada usia muda. Audiogram memerlukan alat khusus dan tidak semua instansi kesehatan memilikinya. Selain itu tidak semua lembaga penyalur tenaga kerja mensyaratkan pemeriksaan kesehatan ini.
Pemeriksaan Mata
Pemeriksaan ini umumnya dilakukan oleh sorang dokter spesialis mata atau dokter umum yang terbiasa mengangani kasus-kasus penyakit mata. Jika tidak ada keluhan, calon tenaga kerja akan diperiksa ketajaman penglihatan dan tes buta warna. Tes ketajaman penglihatan dilakukan dengan cara calon tenaga kerja diminta membaca huruf dan angka dari ukuran besar sampai yang paling kecil. Jika calon tenaga kerja bisa membaca sampai batas normal mata manusia tanpa kacamata, maka pemeriksaan tersebut dalam batas normal. Sedangkan tes buta warna dilakukan dengan cara calon tenaga kerja diminta untuk membaca angka – angka yang berwarna yang diberi latar belakang yang berwarna lebih terang. Jika calon memiliki kecenderungan buta warna, tentunya akan sulit membaca angka-angka tersebut. Kecenderungan buta warna merupakan salah satu masalah untuk keberangkatan calon tenaga kerja. Umumnya pria lebih banyak menderita buta warna dibandingkan wanita.
Pemeriksaan thorax foto
Pemeriksaan ini rutin dilaksanakan untuk menilai fungsi paru-paru. Biasanya kelainan pada paru-paru akan memberikan gejala pada penderitanya, tetapi bisa saja asimptomatis, yakni tanpa gejala. Hal yang paling umum memberatkan calon tenaga kerja untuk berangkat barlayar, adalah penyakit TBC. Jika calon tenaaga kerja terdiagnosa menderita TBC, maka calon disarankan untuk menunda keberangkatan, dan menjalani pengobatan selama 6-9 bulan. Setelah itu akan dievaluasi ulang, jika kondisi membaik dan TBC sudah teratasi, biasanya calon bisa berangkat bekerja. Gejala TBC adalah batuk lama lebih dari 3 minggu, batuk dengan dahak isi darah, nafsu makan kurang dan berat badan yang cenderung turun.
Pemeriksaan laboratorium
Pemeriksaan ini seringkali menjadi benturan bagi calon tenaga kerja. Oleh karena jika ada sesuatu yang tidak normal pada hasil laboratorium umumnya calon tenaga kerja akan mengalami kesulitan untuk berangkat. Disarankan untuk berpuasa selam 6-12 jam sebelum melakukan tes darah. Puasa termasuk tidak minum air putih, teh manis, dsb.Hal ini dimaksudkan agar hasil tes benar-benar murni, tidak terpengaruh oleh makanan dan minuman yang baru saja dikonsumsi. Berikut akan diuraikan secara singkat tentang pemeriksaan laboratorium yang rutin dilakukan sebagai persyaratan keberangkatan calon tenaga kerja. Pemeriksaan laboratorium dibawah ini dilakukan dengan cara mengambil darah dari calon tenaga kerja dan diperiksa di laboratorium.
a. Pemeriksaan darah lengkap.
Pemeriksaan ini meliputi pemeriksaan eritrosit&hemoglobin, (jumlah sel darah merah), leukosit (jumlah sel darah putih, sebagai penanda apakah terjadi proses infeksi atau tidak), trombosit (jumlah keping darah), eosinofil (penanda alergi), limfosit (penanda infeksi kronis).
b. Gula darah puasa
Pemeriksaan ini dipengaruhi oleh makanan yang diamakan 2 jam sebelum penderita diperiksa darahnya. Oleh karen itu calon tenaga kerja dianjurkan untuk puasa 6-12 jam sebelum pemeriksaan.
Kadar gula puasa normal <120>
Bekerja di kapal Pesiar merupakan impian bagi sebagian besar mahasiswa perhotelan. Tidak bisa dipungkiri , di jaman krisis seperti ini, tawaran untuk memburu dolar lewat jalur bekerja di kapal pesiar, masih merupakan alternatif utama mendapatkan uang dalam jumlah besar. Sebelum bekerja di kapal pesiar umumnya para pelamar diminta untuk melakukan pemeriksaan kesehatan.
Saat ini banyak pemeriksaan kesehatan yang ditawarkan berbagai rumah sakit dan balai pemeriksaan kesehatan. Demikian juga berbagai persyaratan yang diwajibkan oleh badan penyelenggara tenaga kerja ke kapal pesiar. Dalam tulisan ini akan diuraikan beberapa hal tentang jenis pemeriksaan dan hal-hal yang sebaiknya diketahui sebelum melakukan pemeriksaan kesehatan.
Jenis pemeriksaan kesehatan yang umum dilaksanakan dalam rangka pemberangkatan tenaga kerja ke kapal pesiar adalah:
1. Pemeriksaan Fisik
2. Pemeriksaan THT & Audiogram
3. Pemeriksaan Mata
4. Rontgen Thorax
5. Pemeriksaan Laboratorium :
a. Darah lengkap
b. Gula Darah Puasa
c. Fungsi Hati (Bilirubin Total, bilirubin direct/indirect, protein total, albumin/globulin, SGOT,SGPT, ALP)
d. Fungsi ginjal (Ureum, kreatinin, asam urat)
e. Lemak darah (Trigliserida, kolestrol total, HDL/LDL)
f. Imuno-Serologi (HbsAg, Anti HCV, VDRL, Anti HAV)
g. Urine lengkap (tambahan PPT khusus wanita)
h. Narkoba (Ampetamin, Benzodiazepin, Opium, Locain, PCP, THC, Barbiturat)
6. Konsultasi Dokter Spesialis
Berikut akan diuraikan beberapa hal tentang pemeriksaan-pemeriksaan diatas.
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik umumnya dilakukan oleh seorang dokter umum yang sudah terlatih untuk melakukan pemeriksaan general check up. Yang dimaksudkan dengan pemeriksaan fisik adalah pemeriksaan seseorang dari ujung rambur sampai ujung kaki. Pemeriksaan ini akan lebih dikhususkan jika terdapat keluhan, seperti misalnya sering nyeri ulu hati, sering pilek, sering sulit BAB, dan sebagainya. Calon tenaga kerja akan diperiksa berat badan, tinggi badan, tekanan darah, nadi, pernafasan, kondisi mata, THT, paru-paru, jantung, perut, tangan dan kaki.
Pemeriksaan THT & Audiogram
Umumnya dilakukan oleh seorang dokter spesialis THT atau dokter umum yang sering menangani kasus-kasus THT. Pada pemeriksaan ini akan ditanyakan apakah calon tenaga kerja memiliki keluhan di organ tubuh telinga, hidung,dan atau tenggorokan. Jika tidak, tetap dilakukan pemeriksaan standar THT. Pada beberapa pemeriksaan, seringkali ditemukan keluhan radang tenggorokan dan pilek oleh karena alergi. Kedua penyakit ini bukanlah suatu kondisi yang akan menyulitkan calon tenaga kerja lulus pada pemeriksaan kesehatan. Oleh karena penyakit ini seringkali dialami oleh orang sehat yang mengalami kelelahan, memiliki kecenderungan alergi, dan beban stres psikologi. Sebab itu disarankan untuk cukup istirahat, banyak minum air putih, mengurangi rokok dan minuman bersoda, serta olahraga sebelum melakukan pemeriksaan kesehatan.
Audiogram sendiri tidak rutin dilaksanakan, oleh karena gangguan pendengaran umumnya jarang dijumpai pada usia muda. Audiogram memerlukan alat khusus dan tidak semua instansi kesehatan memilikinya. Selain itu tidak semua lembaga penyalur tenaga kerja mensyaratkan pemeriksaan kesehatan ini.
Pemeriksaan Mata
Pemeriksaan ini umumnya dilakukan oleh sorang dokter spesialis mata atau dokter umum yang terbiasa mengangani kasus-kasus penyakit mata. Jika tidak ada keluhan, calon tenaga kerja akan diperiksa ketajaman penglihatan dan tes buta warna. Tes ketajaman penglihatan dilakukan dengan cara calon tenaga kerja diminta membaca huruf dan angka dari ukuran besar sampai yang paling kecil. Jika calon tenaga kerja bisa membaca sampai batas normal mata manusia tanpa kacamata, maka pemeriksaan tersebut dalam batas normal. Sedangkan tes buta warna dilakukan dengan cara calon tenaga kerja diminta untuk membaca angka – angka yang berwarna yang diberi latar belakang yang berwarna lebih terang. Jika calon memiliki kecenderungan buta warna, tentunya akan sulit membaca angka-angka tersebut. Kecenderungan buta warna merupakan salah satu masalah untuk keberangkatan calon tenaga kerja. Umumnya pria lebih banyak menderita buta warna dibandingkan wanita.
Pemeriksaan thorax foto
Pemeriksaan ini rutin dilaksanakan untuk menilai fungsi paru-paru. Biasanya kelainan pada paru-paru akan memberikan gejala pada penderitanya, tetapi bisa saja asimptomatis, yakni tanpa gejala. Hal yang paling umum memberatkan calon tenaga kerja untuk berangkat barlayar, adalah penyakit TBC. Jika calon tenaaga kerja terdiagnosa menderita TBC, maka calon disarankan untuk menunda keberangkatan, dan menjalani pengobatan selama 6-9 bulan. Setelah itu akan dievaluasi ulang, jika kondisi membaik dan TBC sudah teratasi, biasanya calon bisa berangkat bekerja. Gejala TBC adalah batuk lama lebih dari 3 minggu, batuk dengan dahak isi darah, nafsu makan kurang dan berat badan yang cenderung turun.
Pemeriksaan laboratorium
Pemeriksaan ini seringkali menjadi benturan bagi calon tenaga kerja. Oleh karena jika ada sesuatu yang tidak normal pada hasil laboratorium umumnya calon tenaga kerja akan mengalami kesulitan untuk berangkat. Disarankan untuk berpuasa selam 6-12 jam sebelum melakukan tes darah. Puasa termasuk tidak minum air putih, teh manis, dsb.Hal ini dimaksudkan agar hasil tes benar-benar murni, tidak terpengaruh oleh makanan dan minuman yang baru saja dikonsumsi. Berikut akan diuraikan secara singkat tentang pemeriksaan laboratorium yang rutin dilakukan sebagai persyaratan keberangkatan calon tenaga kerja. Pemeriksaan laboratorium dibawah ini dilakukan dengan cara mengambil darah dari calon tenaga kerja dan diperiksa di laboratorium.
a. Pemeriksaan darah lengkap.
Pemeriksaan ini meliputi pemeriksaan eritrosit&hemoglobin, (jumlah sel darah merah), leukosit (jumlah sel darah putih, sebagai penanda apakah terjadi proses infeksi atau tidak), trombosit (jumlah keping darah), eosinofil (penanda alergi), limfosit (penanda infeksi kronis).
b. Gula darah puasa
Pemeriksaan ini dipengaruhi oleh makanan yang diamakan 2 jam sebelum penderita diperiksa darahnya. Oleh karen itu calon tenaga kerja dianjurkan untuk puasa 6-12 jam sebelum pemeriksaan.
Kadar gula puasa normal <120>