Kebosanan
Pengertian kebosanan
Menurut Anoraga (1998) kebosanan adalah ungkapan tidak enak dari perasaan tidak menyenangkan, perasaan lelah yang menguras seluruh minat dan tenaga. Biasanya kebosanan juga diartikan dengan kondisi kekurangan sesuatu seperti kedamaian, kepuasan dan perasaan ingin lari dari sesuatu, meskipun perasaan ini bukan saja disebabkan semata-mata oleh kebosanan. Singkatnya, kebosanan adalah bentuk lain dari perasaan tersiksa. Kebosanan adalah suatu pengingat akan adanya keterbatasan dan dapat terjadi pada segala hal. Kebosanan dapat timbul karena kurangnya perubahan pada sesuatu yang menjadi perhatian seseoran dan dapat menjadi suatu alat atau barometer dari kondisi seseorang. Kebosanan dapat juga dimanifestasikan dengan ketidakmampuan untuk duduk berlama-lama, keinginan untuk segera pergi ke suatu tempat atau ingin menjadi seseorang yang lain.
Fisiologi kebosanan
Secara fisiologis Kroemer dan Grandjean (2000) menjelaskan secara singkat bahwa situasi dengan stimulus yang rendah, berulang-ulang atau dengan tuntutan fisik dan mental yang rendah akan menimbulkan stimulus yang kecil pula pada daerah kesadaran di otak manusia. Konsekuensinya, sistem limbik akan terpengaruh dan reaksi dari organisme secara keseluruhan akan menurun. Dengan kata lain, daya tahan seseorang untuk memberikan perhatian pada suatu stimulus yang monoton lama kelamaan akan berkurang, sehingga dibutuhkan kehadiran stimulus lain untuk meningkatkan kesiagaan
Faktor-faktor penyebab kebosanan
Para ahli menyebutkan secara luas faktor-faktor penyebab kebosanan sebagai berikut (Pulat,1992; Kroemer dan Grandjean ,2000).
1. Pekerjaan kurang menarik.
2. Kurangnya motivasi terhadap pekerjaan.
3. Pekerjaan tidak membutuhkan ketrampilan yang tinggi.
4. Kecepatan kerja terlalu lambat.
5. Lingkungan tidak menarik atau suram.
6. Kurangnya kesempatan bagi tubuh untuk bergerak
7. Kondisi panas.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan sesuai dengan pendapat Anastasi (1989), bahwa sumber kebosanan sebagai berikut.
1. Individu.
Karakteristik orang berbeda-beda sehingga setiap orang memiliki kerentanan yang berbeda-beda pula terhadap kebosanan sekalipun melakukan kegiatan yang sama
2. Lingkungan.
Kondisi lingkungan yang sifatnya mengganggu pemusatan perhatian dapat meningkatkan kebosanan, demikian pula yang menimbulkan konflik antara keinginan untuk berpaling ke aktivitas lain yang lebih menarik
3. Jenis kegiatan
Kegiatan yang membutuhkan sedikit perhatian, pekerjaan yang semi otomatis, pekerjaan monoton dan pekerjaan yang menimbulkan minat intrinsik kecil adalah jenis-jenis kegiatan yang berakibat membosankan.
Akibat kebosanan