Merupakan agenda tahunan bagi mahasiswa STIPAR Triatma Jaya untuk melaksanakan study Tour, yang merupakan bentuk pembelajaran holistic sebagai calon pengabdi pariwisata pada bidang pelayanan akomodasi dan restaurant (hotelier), usaha perjalanan wisata dan pengelola objek dan daya tarik wisata.
Terlebih dari itu, Study Tour memberikan pengalaman yang tidak ternilai bagi mahasiswa sebagai seorang wisatawan, tamu dan pelanggan. Dengan melakukan Study Tour, maka mahasiswa merasakan sebagai wisatawan yang tentunya mengharapkan pengalaman dan layanan yang sebaik-baiknya.
Study Tour kali ini mengambil tema “exploring culture and culinary, Bandung –Jogjakarta” , yang tercermin dari program yang dilakukan antara lain :
(i) Mengunjungi Saung Angklung Mang Udjo (Culture-Bandung),
(ii) Kunjungan ke ‘Nasi Kalong’ dan ‘Nasi Bancak’ (Culinary-Bandung),
(iii)Kraton Jogjakarta (Culture-Jogjakarta) dan
(iv)Malioboro (Culinary-Jogjakarta).
Namun demikian, disela-sela tour dilakukan pula wisata belanja (Dago, Cihampelas, Cibaduyut-Bandung; Malioboro, pasar Bring Harjo-Yogyakarta), wisata alam (Gunung Tangkuban Perahu-Jawa Barat), wisata Sejarah (Candi Borobudur, Candi Prambanan, Candi Mendut- Magelang dan Yogyakarta).
Banyak sekali pengalaman dan pelajaran yang diterima selama pelaksanaan study tour kali ini. Semuanya dapat dilihat pada dokumentasi berikut ini :
Study tour kali ini memang benar-benar bernuansa study, karena:
- Seluruh mahasiswa diwajibkan membuat karya tulis berupa laporan study tour, dimana content laporan, meliputi seluruh aktivitas selama study tour seperti : wisata kuliner di Bandung, Wisata Budaya di Saung Angklung Mang Udjo (culture), Keraton Jogjakarta (culture) dan Wisata Kuliner di Jogjakarta (Malioboro)
- Mahasiswa mengisi kuisioner kualitas layanan dan kepuasan pelanggan, yang dijadikan bahan research bagi dosen-dosen STIPAR Triatma Jaya yang memiliki ketertarikan untuk meneliti dibidang tersebut.
- Selama study tour, mahasiswa memperhatikan kualitas layanan yang diberikan oleh biro perjalanan wisata, hotel dan obyek wisata. Semua diambil hikmahnya, apabila pelayanan yang diberikan baik, tentunya akan menginspirasi mahasiswa untuk meniru dan melakukannya, demikian pula apabila pelayanan yang diberikan kurang baik akan dicamkan dengan baik untuk tidak melakukannya nanti pada saat bekerja di industri pariwisata, khususnya perhotelan. Pada sisi ini mahasiswa merasakan betul bagaimana rasanya menjadi wisatawan dan tamu yang menginap di hotel, merasakan harapan dan kenyataan yang diperoleh sebagaimana layaknya seorang wisatawan. Ini tentunya pengalaman yang luar biasa!
Gambar 1
Foto Bersama di Tangkuban Perahu 28 Mei 2013 Jam 09.00 Wib, Suasana sejuk dan bau gas belerang, tapi seluruh peserta semangat ingin melihat bukti dari Legenda Sangkuriang dan Dayang Sumbi.
Gambar 2
@Kawah Tangkuban Perahu, suasananya sejuk, cerah dan damai. Tuhan memberkati perjalanan ini, karena tidak ada hujan, padahal sehari sebelumnya hujan lebat dan objek wisata Tangkuban Perahu sempat ditutup karena kawah mengeluarkan gas belerang yang beracun
Gambar 3
Kawah Tangkuban Perahu yang Cantik, dimana sekarang ini disekeliling kawah sudah dibangun jalan setapak, sehingga wisatawan dapat melihat pemandangan seputar kawah yang sangat mempesona
Gambar 4
Lha,...ini suasana makan siang di Tangkuban Perahu (Cikole), menunya enaaaak, ada ayam goreng, ikan mujair goreng dan lalapan khas Bandung. Lihat para pendamping pada tersenyum lega sebelum menyantap makan siang mereka yang nikmaaatttt
Gambar 5
Foto Bareng di depan Gedung Sate, tapi yang lain pada kemana yaaaa? oooo rupanya yang lain ada yang diem di Bus, soalnya rada hujan dan ada pula yang lagi menikmati batagor, cilok, cireng, cimol dan berbagai macam hidangan khas Bandung di depan Gedung Sate. Awalnya kami mengira ada banyak pedagang sate di sana, ternyata kami salah, Gedung Sate adalah Gedung Bersejarah tempat dilaksanakannya Konfrensi Asia Afrika di Jaman Bung Karno.Tapi kenapa dinamai Gedung Sate, kenapa bukan Gedung Batagor atau Gedung Peuyeum?
Gambar 6
Wisata Kuliner, Nasi Kalong di Bandung. Tempat ini dikelola Bapak Martin, dengan segmen pasar menengah ke atas dimana harga paling murah Rp.35.000,-. Biasanya yang makan disini adalah artis artis ibukota seperti Ariel, Noah, Letto, Iwan Fals dan selebritis lainnya. Dinamakan Nasi Kalong, karena buka mulai jam 23.00 s/d 05.00 Wib. Namun demikian, menu yang ditawarkan adalah menu yang sehat, bebas pengawet dan anti lemak jenuh, beberapa bahan diimpor dari Malaysia dan Singapura. Nasi kalong adalah nasi beras merah yang kaya serat. Menu favorit di resto ini adalah Ayam Madu dan Buncis Panggang. Mak Nyosszzzz!!!!!
Gambar 7, 8 dan 9
@Saung Angklung Mang Udjo. Ternyata tempat ini betul-betul kaya akan seni dan budaya. Bener-bener ngga rugi ke Saung Angklung Mang Udjo, dimana penyambutannya ramah, dan menampilkan tata ruang theatre serta pertunjukan kelas dunia! Disini sebagai wisatawan kami dapat melihat sesuatu (Angklung, seni tari), melakukan sesuatu (belajar main angklung), dan membeli sesuatu (souvenir). Keluar dari tempat ini, mahasiswa jadi mampu main angklung! luar biasa....
@Saung Angklung Mang Udjo. Ternyata tempat ini betul-betul kaya akan seni dan budaya. Bener-bener ngga rugi ke Saung Angklung Mang Udjo, dimana penyambutannya ramah, dan menampilkan tata ruang theatre serta pertunjukan kelas dunia! Disini sebagai wisatawan kami dapat melihat sesuatu (Angklung, seni tari), melakukan sesuatu (belajar main angklung), dan membeli sesuatu (souvenir). Keluar dari tempat ini, mahasiswa jadi mampu main angklung! luar biasa....
Gambar 10,11,12,13
@Phoenix Hotel Jogjakarta, merupakan hotel bersejarah yang tertua di Jogja didirikan jaman pemerintahan Hindia-Belanda 1920, dengan arsitektur khas Eropa dipadu dengan Jawa. Disini mahasiswa diajak keliling hotel untuk melihat fasilitas-fasilitas hotel, diberikan penjelasan dan tanya jawab. Satu hal yang membuat kami salut ditempat ini, karena pada sales evecutivenya sebagian besar berusia 20-25 Tahun yang sangat smart dan percaya diri, mudah-mudahan hal ini mampu menginspirasi mahasiswa
@Phoenix Hotel Jogjakarta, merupakan hotel bersejarah yang tertua di Jogja didirikan jaman pemerintahan Hindia-Belanda 1920, dengan arsitektur khas Eropa dipadu dengan Jawa. Disini mahasiswa diajak keliling hotel untuk melihat fasilitas-fasilitas hotel, diberikan penjelasan dan tanya jawab. Satu hal yang membuat kami salut ditempat ini, karena pada sales evecutivenya sebagian besar berusia 20-25 Tahun yang sangat smart dan percaya diri, mudah-mudahan hal ini mampu menginspirasi mahasiswa
Gambar 14,15,16,17
@Borobudur, sebuah tempat bersejarah, indah dan religious. Disini kami merasa menemukan betapa mengaggumkan kemampuan nenek moyang nusantara dalam bidang arsitektur, dimana setiap jengkal bangunan candi Borobudur memiliki makna filosofi yang dalam.
@Borobudur, sebuah tempat bersejarah, indah dan religious. Disini kami merasa menemukan betapa mengaggumkan kemampuan nenek moyang nusantara dalam bidang arsitektur, dimana setiap jengkal bangunan candi Borobudur memiliki makna filosofi yang dalam.
Gambar 18,19
@Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat, benteng kebudayaan Jawa yang agung dan bersahaja. Aku ingin mengulang kembali perjalanan ke kraton, banyak hal yang ingin dieksplorasi, tapi waktu berkunjung cuma 2 jam, terlalu singkat!
@Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat, benteng kebudayaan Jawa yang agung dan bersahaja. Aku ingin mengulang kembali perjalanan ke kraton, banyak hal yang ingin dieksplorasi, tapi waktu berkunjung cuma 2 jam, terlalu singkat!
Gambar 20
Bersama 'Cinta' di Tangkuban Perahu
Bersama 'Cinta' di Tangkuban Perahu
Gambar 21
Suasana dalam Bus yang nyaman
Suasana dalam Bus yang nyaman
Gambar 22,23,24
@Prambanan, menyaksikan saksi keindahan legenda Bandung Bondowoso dan Nyi Roro Jongrang.
Kesimpulannya tour berlangsung dengan baik, dan penuh makna yang mendalam! I Love it!
kita juga punya nih artikel mengenai 'pariwisata', silahkan dikunjungi dan dibaca , berikut linknya
BalasHapusPARIWISATA
terima kasih