Minggu, Maret 17, 2013

PILKADA BALI 2013 dan Pariwisata Bali


Sekitar bulan Mei 2013, penduduk Pulau Bali merayakan pesta demokrasi memilih gubernur. Tentu saja hal ini merupakan sesuatu yang menarik untuk dicermati, karena betul-betul perputaran uang, aktivitas, pikiran dan segenap sumber daya akan tercurah pada proses ini. Perputaran uang, jelas setiap cagub akan menggelontorkan dana untuk kampanye, (masih seperti dulu, pengerahan massa), pasang spanduk, baliho, banner, baju kaos, stiker, bantuan dsb. Aktivitas ini tentunya akan membawa efek multiplayer yang berdampak baik bagi masyarakat Pulau Bali.
Ada 2 paket yang bersaing, yakni paket PASTI-KERTA (Mangku Pastika-Sudikerta) dan PAS (Puspayoga-Sukrawan). PASTI-KERTA didukung dua partai besar, yakni DEMOKRAT dan GOLKAR ditambah PAN, PKPB,HANURA, GERINDRA, PNBK,PKP, dan Partai Karya Perjuangan.  Sedangkan PAS  didukung PDI Perjuangan,PKS NASDEM. Kedua paket ini sungguh menarik untuk dicermati, karena memang memiliki keunggulan yang patut dibanggakan sebagai sosok pemimpin Bali.

Keunggulan PASTI-KERTA
Mangku Pastika memiliki pengalaman dan jaringan yang luas, mengingat sebelum menjadi gubernur, beliau pernah menjabat sebagai Kapolda Bali, dan bertugas sebagai perwira polisi di luar Pulau Bali. Beliau memiliki segudang pengalaman dalam kepemimpinan. Tentunya masyarakat Pulau Bali tidak akan melupakan keberhasilan Mangku Pastika pada saat menangani kasus Bom Bali 1. Pada saat ini beliau menjadi Gubernur Bali bersama PDI-P (pada pilkada terdahulu) dan beliau memiliki program yang 'AMPUH' bagi pembangunan kesejahteraan masyarakat Bali, seperti : (i)JKBM (Jaminan Kesehatan  Bali Mandara) untuk masyarakat kurang mampu, (ii) JAMKRIDA (Jaminan Kredit Daerah) Bali Mandara, (iii)Jaminan kredit UMKMK (Usaha Menengah Kecil dan Menengah Koperasi), (iv)Bedah rumah, (v)SIMANTRI (Sistem Pertanian Terintegrasi), (vi)Bali Green Province, (vii)GERBANGSADU MANDARA, (viii) Trans SARBAGITA, dan lain sebagainya . Program-program tersebut menunjukkan bahwa beliau adalah seorang yang cerdas, kreatif ,berwawasan luas dan pandai menjalin kerjasama.
Sudikerta , saat ini adalah Wakil Bupati Badung yang lahir di Pecatu, Jimbaran, dahulunya adalah seorang pengusaha dengan sejarah hidup yang penuh perjuangan. Beliau sekolah di SMP Sunari Loka, SMA PGRI 4 dan Kuliah di Universitas Warmadewa mengambil jurusan Sastra Inggris. Beliau sempat  menjadi guide, dan berkat ketekunan dan kerja kerasnya menjadi Ketua DPD Golkar Provinsi Bali. Pak Sudikerta memiliki kharisma dan popularitas yang luarbiasa pada daerah Badung.

Kunggulan PUSPAYOGA-SUKRAWAN
Puspayoga juga sudah sangat akrab dengan masyarakat Bali. Beliau berasal dari keluarga bangsawan ,dengan jiwa kepimpinan, dan komitmen untuk Bali yang tentunya tidak perlu diragukan lagi. Pak Pupayoga adalah figur yang merakyat, low profile, santun, loyal dan murah senyum. Beliau memiliki simpatisan yang sangat banyak, karena berasal dari Partai PDI-Perjuangan yang merupakan partai pemenang pemilu di Bali. Saat ini Pak Puspayga di dukung 6 Kabupaten di Bali , yakni :Denpasar, Tabanan, Bangli, Buleleng, Gianyar, Klungkung(karena bupatinya berasal dari PDI-P). Dengan pengalamannya di Partai, Ketua DPRD Denpasar, Walikota Denpasar dan Wakil Gubernur Bali, merupakan sebuah jaminan kemampuannya memimpin yang tidak perlu diragukan lagi. Programnya yang terkenal adalah, "menjaga Bali sebagai warisan untuk anak cucu kita" memberikan isyarat bahwa Pak Puspayoga akan mengawal Bali, menjaga dan mengamankannya dari investor-investor yang tidak bertanggung jawab.
Sukrawan , adalah ketua DPRD Buleleng. Beliau berjiwa sosial. Tidak banyak yang diketahui dari profil Dewa Made Sukrawan, karena beliau seperti bintang yang baru muncul.

Numpang Lewat
Sempat pula muncul nama Winasa-Sudiartana, yang diusung partai gurem. Tampaknya nama ini masih diragukan, apakah berlanjut pada Pilkada atau cuma sekedar muncul untuk sensasi. Namun demikian kehadiran Pak Winasa untuk ikut bertarung dalam Pilkada Bali, sangat diharapkan, karena Pak Winasa memiliki banyak simpatisan di seluruh Bali. Kepemimpinannya saat menjadi Bupati Jembrana yang pro-rakyat, sempat dicatat dalam MURI. Beliau luar biasa dalam membuat trobosan-terobosan yang fantastis dalam pembangunan.

PEMIMPIN dan Fenomena Pariwisata saat ini
Kalau kita cermati perkembangan pariwisata di Bali saat ini, memang sungguh banyak terobosan-terobosan yang dibuat oleh kepemimpinan PASTIKA-PUSPAYOGA. Lihat saja, (i) begitu banyak hotel yang dibangun di kawasan Bali Selatan, (ii)pembangunan jalan layang, (iii) pengembangan Airport Ngurah Rai dan begitu banyak program lainnya yang dilakukan oleh pemerintah yang kesemuanya  bertujuan mensejahterakan masyarakat Bali.
Namun demikian masih ada keraguan, apakah semua yang dilakukan sudah berlandaskan konsep sustainable tourism development, carrying capacity Pulau Bali, Pro Poor Tourism, Comunity Based Tourism.  Pembangunan hotel yang berlebihan akan mempersempit jalur hijau dan cenderung merusak lingkungan-sering kali yang diuntungkan melulu hanya investor, sementara masyarakat dan penduduk asli menjadi buruh di tanahnya sendiri. Coba lihat pembangunan yang hanya terpusat di kawasan Bali Selatan, mengakibatkan kemacetan di wilayah Denpasar-Kuta,begitu banyak urbanisasi sehingga di desa-desa sangat sedikit anak muda yang mau jadi petani karena penghasilannya kecil. Mengapa pemimpin kita tidak melakukan sesuatu agar pembangunan tidak berpusat pada kawasan Bali Selatan?
Satu lagi saaat ini juga muncul fenomena munculnya organisasi masyarakat yang "seram-seram", pakai tato, bergaya ala preman dan sempat ricuh (meresahkan masyarakat). Apakah ini suatu pertanda bahwa kepolisian sudah tidak mampu menjaga keamanan Bali, sehingga perlu dibantu organisasi semacam ini? atau apakah ini bagian dari budaya Bali. Ada apa ini?
Mau jadi apa Bali Kedepan?

Mangku Pastika dan Puspayoga sudah melakukan sesuatu untuk Bali, dan saya meyakini semuanya dilandasi niat baik untuk memajukan dan mensejahterakan masyarakat Bali. Seperti konsep Bali :" Rwa-Bineda" yang saya tafsirkan bahwa semuanya mengandung unsur baik dan buruk, juga pepatah "Tak Ada Gading yang Tak Retak", apapun yang dikerjakan manusia tidak ada yang sempurna, karena yang sempurna cuma satu, Tuhan.

Semoga PILKADA BALI 2013, dilaksanakan dengan damai dan cerdas. Bahkan memunculkan peluang untuk sebuah atraksi wisata yang menarik untuk dinikmati wisatawan. Olehkarenanya, pemasangan spanduk, poster, kampanye hendaknya memperhatikan sisi estetika, mengingat Bali adalah sebuah destinasi wisata yang membutuhkan keamanan dan kenyamanan. Siapapun yang menang PASTI mampu membawa Bali menjadi KERTA dan memang PAS untuk Bali.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar