A. PENDAHULUAN
Profil wisatawan mengacu pada sifat tertentu dari tipe wisatawan yang berbeda, yang khususnya dihubungkan dengan kebiasaan perjalanan, tuntutan, dan kebutuhannya. Beberapa kategori wisatawan telah disebutkan pada bagian sebelumnya, dan dalam bagian ini kita akan mempetimbangkan ke dalam lima hal penting mengenai kelompok wisatawan secara lebih mendetail.
- Kelompok – kelompok nasional
- Umur, jenis kelamin, status perkawinan, dan kelom pok kelas sosial.
- Wisatawan kelompok dan wisatawan yang bepergian secara bebas
- Wisatawan konvensi dan wisatawan konfrensi
B. KELOMPOK – KELOMPOK NASIONAL
Semua bangsa ikut menyumbang kepada pasar wisatawan Indonesia. Penjelasan tentang kebiasaan bepergian dan tingkah laku wisatawan diambil dari penelitian pada agen perjalanan di Bali, dan dari hasil diskusi dengan agen perjalanan di Bandung. Dan tampaknya sesuai dengan profil umum yang dditerima yang digunakan di seluruh dunia.
P E R A N C I S
- Sangat tertarik pada kebudayaan meliputi gaya hidup tradisional, tari – tarian, drama, musik, kesenian, upacara keagamaan, dan desa tradisional yang belum terjamah.
- Sangat tertarik menngunjungi dan mempelajari tentang atarksi wisata yang khusus seperti tempat arkheologi, pura – pura tua, dan lebih menyenangi tempat – tempat tepencil dan kurang komersiil.
- Diantara barang – barang yang dibeli, khususnya menyenangi kerajinan tangan dan barang antik.
- Sangat aneh dan lambat memilih segala sesuatu yang akan ibeli, dan teliti memilih restoran.
- Ramah, disiplin, tahu tingkah laku yang baik, dan tunduk kepada aturan lokal.
- Suka berbicara dengan bahasanya sendiri dan lebuh suka pemandu wisata berbahasa Prancis meskipun ia bisa berbahasa Inggris.
- Cenderung berpakaian yang mencerminkan keindividuan, kadang – kadang berpakaian yang agak aneh.
- Agak suka mencari kesalahan dan sukar untuk ditangani.
J E R M A N
- Tertarik pada kebudayaan, upacara keagamaan, tari – tarian , tempat bersejarah, pemandangan indah, dan suka membandingkan tradisi dari tempat- tempat yang berbeda.
- Sangat tertarik mendengarkan penjelasan guide dan ingin mengetahui segala sesuatu secara detail.
- Diantara barang - barang belanja, sangat menyukai ukiran kayu dan batu.
- Dapat menerima berbagai fasilita dan jasa.
- Memiliki tingkah laku yang sopan dan hati – hati, memberi komentar yang jujur dan langsung terhadap pengalaman.
- Pada umumnya suka tour dengan group yang berasal dari negaranya, kadang – kadang menjadi masalah bila digabung dengan yang lain.
I N G G R I S
- Tertarik dengan kekhasan kebudayaan tradisional dan keindahan pantaai.
- Bertingkah laku baik, sopan, dan cukup ramah namun tidak terbuka sperti orang Eropa lainnya yang memiliki kebebasan yang tinggi.
- Individualistis dan bebas, serta tidak suka tour bergroup, mereka lebih suka travel sendiri.
- Sangat berhati – hati dalam pengeluaran uang bisanya mereka tidak tinggal di hotel – hotel mewah.
Pada umumnya orang Inggris adalh orang yang berdisiplin, tinggi hati, terlalu individualistis, secara psikologis mereka angat peraya diri, dan memiliki siifat pendiam.
I T A L I
- Menyukai pola – pola budaya tradisional dan tempat yang romantis, seperti pantai dan lambaian pohon palmnya.
- Terbuka, suka bicara, romantis, ekspresif, dan agak cerewet.
- Tidak begitu disiplin, kadang-kadang susah diatur namun mereka cepat menyesuaikan diri dengan situasi setempat.
- Menyenangi hotel dan tempat – tempat mewah serta dangat hati – hati dalam hal menggunakan uang.
- Memerlukan pemandu wisat ayang mengerti bahasa Italia.
Pada umumnya orang Itaalia sangat terbuka, romantis, ramah, namun kurang disiplin dengan tradisi historis yang kuat dalam hal apresiasi terhadap karya seni.
B E L A N D A
- Memiliki hubungan historis yang erat dengan Indonesia,senang mengunjungi
tempat dimana mereka bekerja dan tinggal, dan daerah yang telah mereka dengar
dari teman/famili atau yang pernah dipelajari dari sekolah.
- Sangat tertarik akan pola – pola kebudayaan dan keindahan pantai serta
pemandangan, termasuk gaya pengembangan masa kini.
- Cenderung menginginkan informasi yang jelas dan tepat , sebaliknya mereka akan kecewa bila informasinya tidak jelas.
- Ramah dan suka humor, tetapi biasanya mereka tidak jujur dan terbuka dalam komentar da menanggapi sesuatu.
- Memperhatikan kesehatandan kebersihan, terutama dalam hal makanan dan minuman.
Secara keseluruhan orang Belanda adalah orang yang berdisiplin, mudah diatur dengan informasi mengenai tempat – tempat wisata yang khusu mengingat hubungan historis Belanda dengan Indonesia.
ORANG AMERIKA UTARA (USA dan CANADA)
- Senang dengan aspek – aspek yang mendetail dari suatu kebudayaan speerti tari –tarian, upacara – upacara, sebaliknya tidak begitu tertarik kapada pola – pola kkebudayaan. Suka akan pemandangan alam yang indah juga kepada pola – pola perkembangan masa kini.
- Sennag dengan hotel mewah dan pelayanan yang baik serta transportasi yang nyaman .
- Sangat memperhatikan kebersihan dan kesehatan terutama makanan dan minuman.
- Tidak suka perjalanan yang lama, mereka lebih menyukai perjalanan yang singkat, dan bergerak cepat dan tepat.
- Terbuka, jujur, dan langsung dalam berkomentar serta tanggap terhadap pelayanan, dan fasilitas yang diperoleh.
- Sopan santun dan bertingkah laku baik dan formal, tapi pada umumnya mereka ramah.
- Mudah diatur jika mereka menerima pelayanan dan fasilitas yang menyenangkan.
Secara keseluruhan orang Amerika kurang mendalami apresiasi budaya dibandingka dengan orang Eropa. Mereka jujur, terbuka, ramah, namun sangat menginginkan pelayanan dan fasilitas yang berkwalitas serta menyenangkan.
AUSTRALIA
- Suka dengan kebudayaan tradisional dan kegiatan di pedesaan, di pantai (terutama anak muda), tetapi tidak tertarik mendalami kebudayaan karena sudah tahu banyak tentang Indonesia.
- Ramah, tidak bertele – tele, suka humor, dan mudah bergaul dengan penduduk setempat
- Lebih suka melakukan perjalanan sendiri, tetapi jika tour mereka tanggap akan semua informasi yang diberikan oleh pemanud wisata. Suka dengan tour yang harganya murah.
- Menerima dan suka dengan pelayanan serta fasilitas yang sederhana.
Secara keseluruhan mereka terbuka, ramah, tidak bertele – tele, dan individualistis. Kadang – kadang mereka berbicara agak keras namun mudah beradaptasi dan toleran terhadap berbagai situasi.
J E P A N G
- Tidak begitu tertarik terhadap pola – pola kebudayaan dan pertunjukan untuk wisatawan. Mereka ikut tour untuk melihat tempat sepintas saja, oleh karena itu tour dan lama tinggal mereka sangat singkat.
- Mereka senang tour bergroup, selalu mengikuti jadeal tour dan jarang membatalkan perjanjian yang telah dibuat.
- Mereka mudah diatur dan disiplin, tetapi ribut/cerewet dan kasar terhadap orang lain selain groupnya.
- Lebih suka makanan Jepang, tetapi juga senang dengan makanan Eropa.
- Suka membeli dengan barang – barang prosuksi lokal dan tidak suka menawar.
- Suka hotel mewah dan pelayanan yang memuaskan, akan tetapi mereka akan menerima hotel dan pelayanan yang murah jika mereka telah diinformasikan sebelumnya.
- Perlu pemandu wisata yang berbahasa Jepang, dan tidak perlu informasi yang rinci.
- Suka akan kehidupan malam dan perempuan
- Suka fotografi dan perlu wakktu khusus untuk itu dalam tour.
- Tidak menuntut secara langsung (selalu bilang “ya) elama perjalanan, tetapi akan komplin setelah tiba di negaraanya.
Secara keseluruhan orang Jepang disiplin, suka tour bergroup, berkepribadian terttutup, tidak suka basa – basi, tetapi mudah diatur dalam group mereka sendiri. Disamping itu mereka menginginkan pelayanan dan fasilitas yang bermutu tinggi.
SINGAPURA
- Tertarik terutama terhadap atraksi alam dan pola perkembangan masa kini, da minatnya sedikit terhadap kebudayaan.
- Beberapa orang Singapura suka dengan perjudian dan kehidupan malam.
- Suka membeli bermacam – macam produk lokaltermsuk makanan.
- Menerimaa pelayanan dan akomodasi yang sederhana, tidak begitu memperhatikan maslah kesehatan dan kebersihan.
- Sangat mudah diatur dalam perjalanan tour bergroup.
- Mereka umumya sudah tahu tentang Indonesia.
Secara keseluruhan orang Singapura memiliki latar belakang etika China juga pengaruh kuat dari Eropa, tidak terlalu menuntut masalah kwalitas pelayanan, di samping itu wisatawan Singapura sangat suka berbelanja.
MALAYSIA
- Amat tertarik dengan keindahan alam termasuk pantai – pantai dan pola perkembangan masa kini. Tidak begitu berminat terhadap kebudayaan dan kesenian.
- Beberapa orang Malaysia memiliki hubungan keluarga dan suku dengan orang Indonesia terutama Sumatra. Mereka datang untuk mengunjungi teman, keluarga, serta tempat tinggal aslinya.
- Kecuali yang mengunjungi tema dan keluarga, orang Malaysia senang datang bergroup.
- Menerima akomodasi yang sederhana dan makanan lokal.
- Sangat mudah diatur tetapi tidak terlalu disiplin
- Tidak begitu tertarik untuk berbelanja.
Secara umum ciri – ciri wisatawan Malaysia sama dengan Indonesia karena ada ikatan suku.
C. . JENIS KELAMIN, STATUS PERKAWINAN, TINGKAT SOSIAL.
Orang Muda Yang Mengadakan Perjalanan Sendiri :
- Perajalanan yang dilakukan anak muda dewasa ini sudah umum termasuk di Indoensia.
- Biasanya mereka mengadakan perjalanan sendiri – sendiri, tinggal lebih lama, dan menggunakan agen perjalanan untuk mengatur kunjungannya.
- Sangat luwes dalam hal pelayanan dan fasilitas, biasanya mereka tinggal di hotel murah serta makan di restoran yang muraa pula.
- Kesenangan mereka bermaam – macam : beberapa tertarik kepada kebudayaan, lainnya suka rekreasi, atau pemandangan alam.
- Sering terlalu individualistis daal hal pakaian dan tingkah laku.
- Kadang – kadang masalah timbul pada anak muda, orang – orang Indonesia yang suka menirukan kebiasaan – kebiasaan yang tidak diinginkan yang dilakukan oleh turis asing.
Kelompok Wisatawan Tua Dari kelas Menengah Yang Berpendidikan Baik.
- Sangat tertarik untuk mempelajari kebudayaan dan lingkungan, banyak bertanya tetapi mereka agak angkuh dengan pengetahuannya dan sangat sulit untuk diatur.
- Lebih luwes terhdap perubahan rencana tour dan dapat menguasai masalah.
- Cenderung untuk bersosialisasi dan berbaur denga orang setempat ( mereka memiliki keahlian dalam bermasyarakat)
- Memerlukan pelayanan dan fasilitas yang lebih dan khusus daripada wisatawan muda.
Tidak ada korelasi yang penting antara kelompok sosial ekonomi dengan pola yang diterapkan; orang yang profesional dan berpenghasilan tinggi cenderung lebih hati – hati dalam mengeluarkan uang, sebaliknya orang yang berpenghasilan rendah akan lebih bebas menggunakan uang dalam perjalanan.
Guru banyak menadakan perjalanan dan sering ingin mempelajari lebih rinnci mengenai suatu daerah, yang kemudian dipakai suatu bahan pelajaran untuk murid – muridnya. Hal ini memerlukan pemandu wisata yang baik, sebab mereka akan kecewa jika informasinya salah. Rencana mengunjungi rumah penduduk sering meruppakan pendekatan yang baik bagi wisatawan yang serius ingin belajar mengenai kebudayaan dan daerah setempat.
D. WISATAWAN KELOMPOK DAN WISATAWAN BEBAS
Wisatawan Kelompok.
- Wisatawan kelompok cenderung tidak menghusus, dan tidak berharap terlalu banyak.
- Hubungan agen perjalanan dengan group wisatawan lebih impersonal dan setiap orang harus diperlakukan sama dalam hal pelayanan da fasilitas. Hal ini kadang – kadang sulit untuk dilaksanakan.
Wisatawan Bebas
- Menyediakan pola untuk hubungan personal dan ada kemungkinan agen perjalanan menetapkan lebih khusu mengenai keinginan wisatawan.
- Lebih mengkhusus kepaa keperluan wisatawan.
- Mengharapkan kepentingan – kepantingan khususnya tersedia
- Lebih mudah membuat rencana sebab mereka hanya terdiri dari beberapa orang.
E. WISATAWAN KONVENSI DAN KONFRENSI
Wisatawan dalam kelompok ini :
- Mebentuk perluasan komponen pasar travel secara pesat.
- Biasanya memiliki keperluan khusus ang berhubungan dengan konfrensi/konvensi
- Sering menginginkan tour yang khusus yang disusun sebagai bagian dari konfrensi/konvensi.
- Memiliki keperluan umum yang sama seperti wisatawan lainnya.
Terima kasih..bermanfaat infonya👍
BalasHapus