Rabu, November 04, 2009

Dampak Pengembangan Pariwisata Terhadap Perekonomian di Kawasan Wisata Bali Selatan (Studi Kasus Pada Pantai Labuan Sait Pecatu) (Bagian Pertama)

I. Latar Belakang

Kawasan Bali Selatan memiliki potensi wisata bahari yang sangat menjanjikan bagi peningkatan perekonomian Bali. Kawasan Bali Selatan sangat tepat dikembangkan sebagai sebuah kawasan wisata, karena pada umumnya kawasan Bali Selatan terdiri dari lahan-lahan yang kurang produktif, dan penduduknya pun berada dalam taraf perekonomian yang masih rendah. Pada umumnya penduduk di kawasan Bali Selatan hidup dari perkebunan dan nelayan. Namun sejak berkembangnya pariwisata di beberapa kawasan, misalnya : Nusa Dua, Tanjung Benoa, dan Kuta, terjadi peningkatan perekonomian yang sangat signifikan, dan pola mata pencaharian pun berubah mengarah pada sector pariwisata.Salah satu kawasan di Bali Selatan yang sedang naik daun, berkembang menjadi kawasan pariwisata adalah Pantai Labuan Sait Pecatu.

Desa pecatu yang terletak dikaki pulau Bali merupakan daerah perbukitan yang sangat kering dan tandus. Desa pecatu masuk dalam kecamatan Kuta selatan Kabupaten Badung saat ini desa pecatu termasuk wilayah yang berkembang karena pariwisatanya. Desa pecatu memiliki tiga banjar yaitu Banjar Kangin, Banjar Tengah dan Banjar Kauh. Melihat keadaan alam bukit pecatu yang sangat kering dan tandus dipenuhi tebing-tebing yang curam karang-karang yang tajam membuat oranjg-orang berpikir bagaimana orang-orang disini bisa bertahan hidup dulunya.

Daerah ini Bukit Pecatu dikenal wisatawan pertamakalinya oleh wisatawan minat khusus. Wisatawan datang pertamakalinya ke Bukit Pecatu pada tahun 60an, mereka datang untuk mencari surf point. Kim Bradley dan Jerry Lopez menemukan Bukit Peninsula sebagai surf spot di Bukit Pecatu. Di tahun 70an mulailah berdatangan wisatawan surfing ke Bukit pecatu sampai mereka membuat video Dokumenter yang dapat kita saksikan sampai saat ini. (http://www.baliblog.com/surfing)

Pantai Labuan Sait yang Berada di wilayah Banjar Kauh, pantai tersebut sangat trend/terkenal dikalangan wisatawan. Banyak wisatawan salah persepsi menyebut pantai Labuan Sait mereka lebih mengenal Pantai Padang-padang padahal pantai padang padang berjarak kira-kira 3 km dari pantai Labuan Sait. Kata labuat sait diberikan oleh masyarakat setempat karena pantai ini digunakan oleh para nelayan bukit pecatu untuk melaut dan menepi dari dulu. Kehidupan masyarakat pantai Labuan Sait sebelum pariwisata tumbuh sangat memprhatinkan, pekerjaan masyarakatdi labuan sait sebelum adanya pariwisata kebanyakan dari mereka bekerja sebagai nelayan, sebagai petani rumput laut dan sebagai peternak sapi.

Berdasarkan uraian di atas, dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :

“ Bagaimanakah dampak perekonomian akibat pengembangan pariwisata di Kawasan Bali Selatan, Khususnya pada Labuan Sait, Pecatu?

1 komentar: