Halaman Utama

Sabtu, November 07, 2015

Tana Toraja

Baru ku buka album foto ini,
Teringat kembali enam tahun yang lampau,
Tahun 2009,
Tidak berasa, Pak Prof, dan sahabatku  tercinta
Mahasiswa Magister Pariwisata Angkatan VIII
Universitas Udayana
Dimanapun kalian berada, semoga sehat selalu,
Sukses Selalu,
Semangat Selalu dan
Berbahagia Selalu

Gambar 1. Pintu Masuk Tana Toraja



Gambar 2. Pintu Masuk Tana Toraja

Gambar 3. Hotel Misiliana Tana Toraja yang Nyaman

Gambar 4. Perjalanan Tana Toraja-Makasar

Gambar 5. Buah apa yaaa?

The Kinds of Friendship (Aristoteles)


www.madebayu.blogspot.com
Pura Kawitan Bendesa Tangkas Kori Agung, Gerih, Badung, Bali


I.                Persahabatan  adalah Suatu Kebutuhan (Friendship is a necessity)
When two together go, they are better able both to see an opportunity and to take it…”
Persahabatan merupakan sebuah kebutuhan, dalam persahabatan ada sisi baik, akibat kebaikan, dan merupakan hal yang paling penting dalam hidup.  Tidak seorangpun memilih untuk hidup tanpa teman meskipun memiliki banyak hal baik.  Bahkan seorang yang kaya dan berkuasa membutuhkan persahabatan yang khusus; untuk apa memiliki kekayaan yang besar tapi tidak dapat berbagi kepada sahabat? Atau bagaimana mungkin kekayaan dan kekuatan yang dimiliki dapat dijaga, tanpa memiliki sahabat-sahabat?
Dalam hal ini persahabatan merupakan esensi dari kehidupan, dalam persahabatan ada kasih sayang, ada perlindungan. Persahabatan meliputi semua lapisan, semua entitas. Persahabatan antara orang muda meliputi saling membantu dan saling mengingatkan untuk terhindar dari kesalahan. Persahabatan antara orang miskin merupakan perlindungan terhadap semua ketidakberdayaan dan ketakberuntungan. Demikian pula pada orang tua, persahabatan mampu menjawab segala kelemahan dan ketidak mampuannya.
Persahabatan juga tampaknya menjadi ikatan yang memegang masyarakat bersama-sama, dan pembuat hukum tampaknya lebih mementingkan hal itu daripada keadilan, karena kerukunan tampaknya menjadi sesuatu seperti persahabatan, dan kerukunan adalah obyek itu dan menghilangkan faksi utama mereka, yaitu permusuhan. Antara teman tidak ada kebutuhan untuk keadilan, tetapi orang-orang yang hanya masih membutuhkan kualitas persahabatan, dan memang keramahan dianggap keadilan dalam arti sepenuhnya. Hal ini tidak hanya hal yang diperlukan tetapi merupakan suatu yang indah. Kami memuji orang-orang yang mencintai teman-teman mereka, dan kepemilikan banyak teman yang dianggap salah satu hal baik dalam hidup. Terlebih lagi, orang berpikir bahwa orang-orang yang baik dan teman-teman adalah sama.
Apa yang merupakan persahabatan ? (What constitutes friendship?)
Persahabatan dapat berasal dari orang-orang yang memiliki karakter yang sama, namun dapat juga berasal dari ketidaksamaan atau perselisihan.
Tapi masalah seperti ini sebagai milik filsafat alam dapat diberhentikan (karena mereka tidak relevan dengan pertanyaan kita sekarang), marilah kita mengalihkan perhatian kita kepada mereka yang memiliki minat manusia pada karakter dan emosi: apakah persahabatan terjadi antara semua jenis orang, atau tidak mungkin bagi orang jahat untuk menjadi teman, dan apakah ada satu jenis persahabatan atau lebih dari satu. Mereka yang berpikir bahwa hanya ada satu, di atas bumi yang mengakui derajat sosial, telah berdasarkan keyakinan mereka pada bukti yang tidak mencukupi, karena hal-hal yang berbeda dalam spesies juga mengakui perbedaan derajat

II.             Obyek  dan Implikasi Kasih Sayang  (The Object and Implications of affection)
Secara umum dapat diterima bahwa tidak semua semuanya disayangi, tapi hanya yang dapat disayangi; dan hal ini hanya yang baik, menyenangkan dan berguna. Tapi hal ini dapat dipikirkan bahwa hal yang berguna berarti “produktif, atau menyenangkan”; Jadi objek dari kasih sayang disini adalah segala sesuatu yang berakhir pada hal yang baik dan menyenangkan.

III.         Tiga jenis persahabatan (Three Kinds of Friendship)
Ada tiga jenis persahabatan, yakni :
1.      Persahabatan berdasarkan kegunaan/manfaat (Friendship Based on Utility)
Utility bukan merupakan hal yang kekal: perubahan sesuai dengan keadaan. Jadi dengan hilangnya dasar untuk persahabatan, persahabatan juga memecah, karena itulah yang menbuatnya hidup.
2.      Persahabatan berdasarkan Kesenangan (Friendship Based on Pleasure)
Merupakan persahabatan yang didasari atas perasaan, ketertarikan, kesenangan dan kesempatan dalam waktu yang tidak panjang. Oleh  karenanya kelanggengan dari persahabatan sangat bergantung pada rasa, dan kesenangan yang tidak berubah, meskipun pada umumnya kesenangan, rasa sifatnya musiman (selalu cepat berubah, sesuai waktu dan keadaan). 
3.      Persahabatan sempurna adalah  berdasar kebaikan (Perfect Friendship is Based on Goodness)
Jenis persahabatan inilah  yang paling sempurna, karena berdasarkan kebaikan-kebaikan, selalu berusaha memberikan kebaikan kepada sahabat tanpa mengharapkan sesuatu, yang penting sahabat merasa baik. Persahabatan ini paling langgeng, karena memiliki nilai-nilai kebajikan yang tinggi. Namun demikian persahabatan jenis ini sangat jarang dijumpai, karena hanya dimiliki oleh orang-orang yang baik dan butuh waktu yang lama untuk mencapai kualitas jenis persahabatan ini. 
IV.           Sesuatu yang rendah adalah kurang langgeng, dan tidak menuju pada hal yang baik (The Inferior Kinds Are Less Enduring, and Are Not Confined To The Good)
Dari ketiga jenis persahabatan seperti yang diuraikan di atas, persahabatan berdasarkan utility dan kesenangan (pleasure) cenderung memiliki nilai-nilai inferior (rendah) dan cepat berakhir. Misalnya sebuah hubungan persahabatan antara waiter di kapal pesiar sebatas waktu melaksanakan cruise bersama. Ketika cruise berakhir, maka hubungan tersebut berakhir. Sebaliknya hubungan persahabatan yang didasari atas goodness (kebaikan) memiliki waktu yang langgeng karena rasa saling mempercayai dan menjaga satu sama lainnya, sehingga menjadi tahan terhadap fitnah, isu negatif.

V.              Persahabatan sebagai sebuah keadaan, sebagai suatu kegiatan dan sebagai perasaan (Friendship as A State, as An Activity And as A Feeling).
Persahabatan adalah sebuah keadaan dimana terciptanya rasa kasih sayang, perhatian, rasa aman . Persahabatan adalah aktivitas, yang diwujudkan dengan kegiatan untuk saling berbagi dan memberi perhatian satu sama lainnya. Hubungan persahabatan terasa menjauh atau berkurang intensitasnya apabila seseorang dipisahkan jarak yang jauh dan bahkan menyebabkan lupa atau hilangnya persahabatan. Persahabatan adalah rasa kasih sayang yang bersifat saling membalas sebagai sebuah eksistensi dari persahabatan itu sendiri.

VI.            Persahabatan Berkualitas dan dangkal (Qualified and Superficial Friendships)
Seperti yang diuraikan pada bagian sebelumnya, persahabatan yang berkualitas adalah persahabatan yang didasari atas nilai-nilai kebaikan. Persahabatan yang dangkal didasari atas kepentingan jangka pendek seperti kesenangan dan manfaat.

VII.          Persahabatan antara ketidaksamaan (Friendship Between Unequals)
Persahabatan antara ketidaksamaan di sini melibatkan unsur superior, seperti kasih sayang dari ayah untuk anak (secara umum dari yang lebih tua ke yang lebih muda) dan antara suami dengan istri, antara atasan dan bawahan.  Perahabatan jenis ini berbeda antara satu dengan yang lainnya. Kasih sayang orang tua untuk anaknya tidak sama seperti peraturan dengan subyek; memang kasih sayang antara ayah dengan anak tidak sama dengan anak dengan ayah, demikian juga antara suami dengan istri kasih sayangnya berbeda antara istri dengan suami. Masing-masing orang dalam hal ini memiliki kesempurnaan dan fungsi, dan alasan-alasan yang berbeda untuk merasakan cinta; dan karenanya cinta dan kasih sayangnya berbeda pula.

VIII.       Dalam persahabatan mencintai lebih penting daripada dicintai (In Friendship Loving Is More Important Than Being Loved)
Kebanyakan orang lebih ingin dicintai, mendapat penghargaan lebih banyak seperti yang diharapkannya. Tetapi persahabatan memiliki nilai untuk memberi kasih sayang lebih banyak daripada menerima kasih sayang. Hal ini dapat dilihat pada seorang ibu yang memberikan kasih sayang pada anak-anaknya.

IX.             Persahabatan dan Komunitas (Friendship and The Community)
“ Friends have all things in common”
Persahabatan  memiliki arti yang penting dalam sebuah komunitas/perkumpulan, baik besar dan kecil. Persahabatan yang ada akan memunculkan rasa adil dan nyaman dalam setiap anggotanya. Kondisi ini sangat penting, sehingga setiap anggota dalam sebuah perkumpulan yang dilandasi rasa persahabatan akan mampu berbuat lebih baik, sesuai dari derajat persahabatn tersebut (utility, kesenangan dan kebaikan). Berlandaskan rasa persahabatan, segala halangan dan rintangan dapat dilampaui, diatasi dengan baik.

X.                Berbagai jenis konstitusi (The Different Kinds of  Constitution)
Ada tiga jenis konstitusi politik, dan sebuah nomor persamaan yang dapat mendukung atau mengkorupnya. Konstitusi tersebut adalah monarki, aristokrasi dan timocracy. Yang terbaik adalah monarki dan terburuk adalah timocracy. Monarki dipimpin oleh seorang raja, atau penguasa yang betul-betul memikirkan kepentingan rakyat. Apabila penguasa tersebut baik, bijaksana maka rakyat menjadi makmur. Sebaliknya apabila raja/penguasa adalah seorang manusia yang tidak bijaksana maka akan muncul tirani yang merupakan bentuk kekejaman, kegoisan seorang penguasa dalam memimpin rakyat dengan menggunakan aturan-aturan yang kejam untuk mencapai kepentingannya.
Selanjutnya adalah bentuk aristokrasi dimana kepemimpinan dipegang oleh sekelompok kaum bangsawan yang memiliki kebijaksanaan dalam mengambil keputusan untuk kesejahteraan rakyat. Apabila kelompok/ kaum yang memegang kebijakan ini dipegang oleh manusia yang tidak bijaksana, maka muncullah pemerintahan timocracy. Bentuk yang terburuk adalah demokrasi karena mirip dengan timokrasi dimana kekuasaan dipegang oleh rakyat (belum tentu semuanya bijaksana) yang menginginkan persamaan dalam segala hal.
Dalam rumah tangga, bentuk monarki dapat dilihat pada hubungan antara ayah dan anak; demikian pula tirani, jika sang ayah berlaku kejam kepada anak seperti kebiasaan di Persia dimana ayah memperlakukan anak sebagai budak dalam mendidik. Bentuk aristokrasi dan oligarki dapat dilihat sebagai hubungan antara suami dengan istri. Semetara hubungan antara saudara-saudara/kakak-adik adalah hubungan timokrasi. Apabila rumah tangga  menggunakan demokrasi, maka timbul ketidakstabilan, karena kepemimpinan dipegang oleh semuanya dan semua anggota dapat berbuat sesuka hatinya.

XI.        Persahabatan dan keadilan dalam berbagai asosiasi (Friendship And Justice In The Various Associations)
Dalam setiap jenis konstitusi kita menemukan hubungan persahabatan, yang berarti pula hubungan keadilan didalamnya. Nilai persahabatan dan keadilan yang paling besar ditemukan dalam bentuk demokrasi, karena menjujung tinggi persamaan dalam segala bidang. Sebaliknya Nilai persahabatan dan keadilan tidak ditemukan dalam bentuk tirani, karena hubungan antar manusia bersifat tuan dan budak, dimana budak dianggap sebagai alat berupa benda yang berfungsi untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan tuannya (master).

XII.  Kasih sayang dalam berbagai derajat hubungan (Affection in Various Degrees of Relationship)
Kasih sayang juga memiliki tingkatan rasa yang berbeda dalam setiap hubungan. Misalnya persahabatan antara citizens, anggota suku, pelayar, anggota asosiasi, bahkan orang asing. Pada intinya derajat kasih sayang sangat tergantung dari latar belakang pengalaman hidup seseorang, hubungan darah, hubungan emosional dan kepentingan.

XIII.  Persahabatan dan klaim yang saling bertentangan antara kesamaan (Friendship and Conflicting Claims Between Equals)
Klaim sering terjadi dalam setiap hubungan persahabatan. Seperti yang sudah dibahas di atas, pada tiga hubungan persahabatan, hubungan yang sama (prinsip equality) sering ditemukan pada hubungan persahabatan berdasarkan kebaikan (goodness). Hubungan persahabatan yang bersifat dinamis sangat memungkinkan terjadinya gesekan-gesekan, perbedaan bahkan konflik. Pada hubungan persahabatan yang bersifat ekual/ sama, dimana hubungan didasarkan pada kebaikan, seringkali klaim terhadap permasalahan yang terjadi diredam dengan baik, karena adanya pandangan bahwa setiap teman adalah baik (And since the one who excels in well-doing  is achieving his object, he cannot complain against his friend, because every individual aims at what is good ).  Demikian pula hal yang sama terjadi pada hubungan berdasarkan kesenangan (pleasure).

XIV.       Klaim yang bertentangan antara ketidaksamaan (Conflicting Claims Between Unequals)

Seperti yang sudah dibahas di atas, pada tiga hubungan persahabatan, hubungan yang kurang sama dapat terjadi antara persahabatan yang berdasarkan utility/kegunaan. Misalnya antara kontraktor dan tukang. Kontraktor membutuhkan tukang untuk dapat menyelesaikan proyeknya, demikian pula tukang membutuhkan kontraktor untuk mendapatkan sejumlah uang. Apabila terjadi permasalahan dalam hubungan ini, misalnya tukang tidak bekerja sesuai jadwal kerjanya, maka kontraktor berhak untuk tidak menggaji tukang bahkan memecat tukang. (…..those who are unequal by making a return proportionate to the other party’s superiority.

Front Office (Kantor Depan)

Front office berasal dari kata bahasa inggris “front” yang artinya depan, dan “office” artinya kantor. Jadi front office adalah kantor depan. Dalam konteks pengertian hotel, kantor depan merupakan sebuah departemen di hotel yang letaknya di bagian depan. Tepatnya tidak begitu jauh dari pintu depan hotel atau lobby. Area ini merupakan tempat yang paling sibuk di hotel. Dengan lokasinya dibagian paling depan maka front office termasuk departemen yang paling mudah dicari dan dilihat oleh tamu. Untuk menyebut frontt office, sebagian hotel menggunakan istilah yang lain, yaitu guest service area (area pelayanan tamu).

Oleh karena itu kepala departemen di sebut front office manager. Sedangkan petugasnya disebut front office agent. Namun demikian istilah front office yang masih sering dipakai baik di industri perhotelan maupun dikalangan edukasi. Sedangkan kata front liner adalah sebutan untuk petugas kantor depan yang langsung berhubungan dengan tamu (direct guest contact) seperti reception, cashier, guest relation officer, doorman, dan bellboy. Sering kali ditemukan istilah front desk yang merupakan sebuah lebih sempit untuk seksi penerimaan tamu. Disebut front desk karena tugasnya di area kantor (desk).

www.madebayu.blogspot.com
Gambar 1. Pantai Pandawa, indah dan berkesan


1.      Reservation clerk
Petugas pemesanan kamar, yaitu petugas oprasional yang menangani seluruh pemesanan kamar hotel. Petugas pemesanan kamar bertanggung jawab atas pemesanan kamar yang masuk ke hotel melalui berbagai macam metode dan dari berbagai macam sumber. Petugas ini memiliki wewenang untuk menerima dan menolak reservasi. Reservasi dapat ditolak apa bila hotel sudah penuh.

2.      Receptionist
Tugas receptionist:
a.       Melayani tamu yang check-in dan check-out sesuai prosedur yang telah ditetapkan oleh managemen.
b.      Menjual kamar kepada tamu
c.       Mengetahui seluruh aktifitas yang sedang berlangsung di hotel.
d.      Membaca log book dan papan pengumuman untuk mengetahui informasi terbaru.
e.       Menyiapkan arrival dan departure list.
f.       Membantu tamu dalam mengisi kartu registrasi.
g.      Memperbarui status kamar pada komputer.
h.      Memberikan informasi yang tepat pada tamu, baik tentang hotel maupun informasi luar hotel.
i.        Membuat laporan status kamar dan laporan penjualan kamar.
j.        Bekerja sama dengan departemen hotel lain.
k.      Menerima dan menyesesaikan keluhan tamu.
l.        Menjaga agar harga kamar khusus tetap akurat.
a.       Mengatasi keluhan tamu.
b.      Menyusun rencana kerja.
c.       Membuat laporan harian dan bulanan.
d.      Membina hubungan baik dengan tamu.

3.      Telephone operator
Petugas pada departemen kantor depan yang bertanggung jawab atas penanganan sambungan telepon, baik yang masuk maupun yang keluar hotel. Tugas-tugas dari telephone operator adalah:
a.       Mengoprasikan switchboard dengan benar.
b.      Melaksanakan sopan santun bertelepon.
c.       Melayani sambungan lokal, interlokal, internasional.
d.      Melayani pengiriman faksimil dari managemen hotel.
e.       Mencatat dan menyampaikan pesanan tamu.
f.       Membuat laporan sambungan telephone interlokal dan internasional.

4.      Front office cashier
Tugas-tugas dari front office cashier adalah:
a.       Menjual kamar.
b.      Menangani informasi tentang pelayanan hotel.
c.       Mengkoordinasikan pelayanan tamu.
d.      Melaporkan status kamar.
e.       Mencatat rekening tamu.
f.       Menyelesaikan pembayaran tamu.
5.      Porter
Tugas-tugas porter adalah:
a.       Memberikan pelayanan dalam penanganan barang bawaan tamu yang baru datang, pindah kamar dan tamu-tamu yang akan meninggalkan hotel.
b.      Memberikan pelayanan penyampaian pesan tamu.
c.       Melaksanakan tugas-tugas suruhan lain yang berkaitan dengan pelayanan tamu.
d.      Memberikan pelayanan penjemputan dan pengantaran tamu dari dan ke stasiun atau bandara udara.

6.      Doorman
a.       Membuka dan menutup pintu kendaraan/mobil/taksi (helping guest in and out taxis/cars)
b.      Menjaga main entrance tetap bersih dan rapi.
c.       Mengatur lalu lintas dan parkir kendaraan di hotel.
d.      Memanggil taxi.
e.       Menaikan dan menurukan bendera. 

Konsep Pengembangan Pariwisata

Gambar 1
Pantai Pandawa Badung

Konsep Pengembangan Pariwisata
www.madebayu.blogspot.com

Pengembangan pariwisata merupakan suatu rangkaian upaya untuk mewujudkan keterpaduan dalam penggunaan berbagai sumber daya pariwisata mengintegrasikan segala bentuk aspek di luar  pariwisata yang berkaitan secara langsung maupun tidak langsung akan kelangsungan pengembangan pariwisata. (Swarbrooke 1996;99) Terdapat beberapa jenis pengembangan, yaitu :
1. Keseluruhan dengan tujuan baru, membangun atraksi di situs yang tadinya tidak digunakansebagai atraksi.
2.    Tujuan baru, membangun atraksi pada situs yang sebelumnya telah digunakan sebagai atraksi.
3. Pengembangan baru secara keseluruhan pada keberadaan atraksi yang dibangun untuk menarik  pengunjung lebih banyak dan untuk membuat atraksi tersebut dapat mencapai pasar yang lebihluas, dengan meraih pangsa pasar yang baru.
4.  Pengembangan baru pada keberadaan atraksi yang bertujuan untuk meningkatkan fasilitas pengunjung atau mengantisipasi meningkatnya pengeluaran sekunder oleh pengunjung.
5.  Penciptaan kegiatan-kegiatan baru atau tahapan dari kegiatan yang berpindah dari satu tempatke tempat lain dimana kegiatan tersebut memerlukan modifikasi bangunan dan struktur.
Dalam pengembangan pariwisata diperlukan aspek-aspek untuk mendukung pengembangan tersebut. Adapun aspek-aspek yang dimaksudkan adalah sebagai berikut :
1.   Aspek Fisik menurut UU RI No. 23 Tahun 1997 dalam Marsongko (2001), lilngkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan dan makhluk hidup termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan peri-kehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya. Yang termasuk dalam lingkungan fisik berdasarkan olahan dari berbagai sumber, yaitu :
a.    Geografi.  Aspek geografi meliputi luas kawasan DTW, Luas area terpakai, dan juga batas administrasiserta batas alam.
b. Topografi. Merupakan bentuk permukaan suatu daerah khususnya konfigurasi dan kemiringan lahanseperti dataran berbukit dan area pegunungan yang menyangkut ketinggian rata-rata dari permukaan laut, dan konfigurasi umum lahan.
c.  Geologi. Aspek dari karakteristik geologi yang penting dipertimbangkan termasuk jenis materialtanah, kestabilan, daya serap, serta erosi dan kesuburan tanah.
d.     Klimatologi.Termasuk temperatur udara, kelembaban, curah hujan, kekuatan tiupan angin, penyinaranmatahari rata-rata dan variasi musim.
e.   Hidrologi. Termasuk di dalamnya karakteristik dari daerah aliran sungai, pantai dan laut seperti arus, sedimentasi, abrasi.
f. Visability. Menurut Salim (1985;2239), yang dimaksud dengan visability adalah pemandangan terutama dari ujung jalan yang kanan-kirinya berpohon (barisan pepohonan yang panjang).
g.    Vegetasi dan Wildlife. Daerah habitat perlu dipertimbangkan untuk menjaga kelangsungan hidup vegetasi dan kehidupan liar untuk masa sekarang dan akan datang. Secara umum dapat dikategorikansebagai tanaman tinggi, tanaman rendah (termasuk padang rumput) beserta spesies-spesies flora dan fauna yang terdapat di dalamnya baik langka, berbahaya, dominan, produksi,konservasi maupun komersial.

2.   Aspek Daya Tarik Pariwisata dapat berkembang di suatu tempat pada dasarnya karena tempat tersebut memiliki daya tarik, yang mampu mendorong wisatawan untuk datang mengunjunginya. Murray (1993) di dalam Gunn (1979;50) menyebutkan“… a thing or feature which draws people by appealing to their desires, taste, etc. Especially an interesting or amusing exhibitionwhich ‘draws’ crowds”.Gunn (1979;48) juga berpendapat bahwa “attraction are the on-location places in region that not only provide the things for tourist to see and do but also offer the lure to travel”.Menurut Inskeep (1991;77) daya tarik dapat dibagi menjadi 3 kategori, yaitu :
a.       Natural attraction : berdasarkan pada bentukan lingkungan alami
b.      Cultural attraction :berdasarkan pada aktivitas manusia
c.     Special types of attraction : atraksi ini tidak berhubungan dengan kedua kategori diatas, tetapi merupakan atraksi buatan seperti theme park, circus, shopping. Yang termasuk dalam natural attraction diantaranya iklim, pemandangan, flora dan fauna serta keunikan alam lainnya. Sedangkan cultural attraction mencakup sejarah, arkeologi, religi dan kehidupan tradisional.

3.      Aspek Aksesibilitas salah satu komponen infrastruktur yang penting dalam destinasi adalah aksesibilitas. Aksesibilitas menurut Bovy dan Lawson (1998;107),“… should be possible by public transport and bicycle trails, by pedesterian paths (from neighborhoods) and by cars (mainly families,with an average of three persons/car)”.Akses yang bersifat fisik maupun non fisik untuk menuju suatu destinasi merupakan hal penting dalam pengembangan pariwisata. Aspek fisik yang menyangkut jalan, kelengkapan fasilitas dalam radius tertentu, frekuensi transportasi umum dari terminal terdekat.Menurut Bovy dan Lawson (1998;202), jaringan jalan memiliki dua peran penting dalam kegiatan pariwisata, yaitu :
a.  Sebagai alat akses, transport , komunikasi antara pengunjung atau wisatawan dengan atraksi  rekreasi atau fasilitas.
b.  Sebagai cara untuk melihat-lihat ( sightseeing ) dan menemukan suatu tempat yang membutuhkan perencanaan dalam penentuan pemandangan yang dapat dilihat selama perjalanan.
Pada peran kedua, menunjukan aspek non fisik yang juga merupakan faktor penting dalammendukung aksesibilitas secara keseluruhan, dapat berupa keamanan sepanjang jalan, danwaktu tempuh dari tempat asal menuju ke destinasi.Lebih lanjut Bovy dan Lawson (1998;203) membagi jalan untuk kepentingan wisatawan menjadi tiga kategori, yaitu :
a.      Jalan Utama yang menghubungkan wilayah destinasi utama dengan jaringan jalan nasional atau jalan utama di luar kawasan.
b.     Jalan Pengunjung, yaitu jalan sekunder yang biasanya beraspal (makadam) ataupun gravel yang menghubungkan dengan fasilitas wisata yang spesifik seperti resort , hotel yang terpisah,restoran atau atraksi rekreasi lainnya.
c.  Sirkuit Pengunjung, untuk kegiatan melihat-lihat dengan pemandangan yang menarik disepanjang jalannya.

4.   Aspek Aktivitas dan Fasilitas dalam pengembangan sebuah objek wisata dibutuhkan adanya fasilitas yang berfungsi sebagai pelengkap dan untuk memenuhi berbagai kebutuhan wisatawan yang bermacam-macam.  Menurut Bukart dan Medlik (1974;133), fasilitas bukanlah merupakan faktor utama yang dapat menstimulasi kedatangan wisatawan ke suatu destinasi wisata, tetapi ketiadaan fasilitas dapat menghalangi wisatawan dalam menikmati atraksi wisata. Pada intinya, fungsi fasilitas haruslah bersifat melayani dan mempermudah kegiatan atau aktivitas pengunjung/wisatawan yang dilakukan dalam rangka mendapat pengalaman rekreasi. Di samping itu, fasilitas dapat pula menjadi daya tarik wisata apabila penyajiannya disertai dengan keramahtamahan yang menyenangkan wisatawan, dimana keramahtamahan dapat mengangkat pemberian jasa menjadi suatu atraksi wisata. Bovy dan Lawson (1979;9)menyebutkan bahwa fasilitas adalah atraksi buatan manusia yang berbeda dari daya tarik wisata yang lebih cenderung berupa sumber daya.


5.    Aspek Sosial Ekonomi dan Budaya dalam analisa sosial ekonomi membahas mengenai mata pencaharian penduduk,komposisi penduduk, angkatan kerja, latar belakang pendidikan masyarakat sekitar, dan penyebaran penduduk dalam suatu wilayah. Hal ini perlu dipertimbangkan karena dapat menjadi suatu tolak ukur mengenai apakah posisi pariwisata menjadi sektor unggulan dalamsuatu wilayah tertentu ataukah suatu sektor yang kurang menguntungkan dan kurang selarasdengan kondisi perekonomian yang ada.Selanjutnya adalah mengenai aspek sosial budaya, dimana aspek kebudayaan dapatdiangkat sebagai suatu topik pada suatu kawasan. Dennis L. Foster menjelaskan mengenaiPengaruh Kebudayaan (cultural influences) sebagai berikut : “Para pelaku perjalanan tidak membuat keputusan hanya berdasarkan pada informasi pemrosesan dan pengevaluasian.Mereka juga dipengaruhi oleh faktor kebudayaan, masyarakat, dan gaya hidupnya. Kebudayaanitu cenderung seperti pakaian tradisional dan kepercayaan pada suatu masyarakat, religi, atau kelompok etnik (ethnic group)”.