Halaman Utama

Sabtu, Februari 04, 2012

Model Pengembangan Pariwisata Pedesaan Sebagai Alternatif Pariwisata Bali Berkelanjutan (2)

Prinsip-prinsip pengembangan antara lain :

1. Tidak bertentangan dengan adat istiadat atau budaya masyarakat desa setempat. Pengembangan suatu desa menjadi desa wisata harus memperhatikan berbagai aspek yang berkaitan dengan kehidupan sosial budaya dan mata pencaharian desa setempat. Suatu desa yang tata cara dan adat istiadatnya masih mendominasi pola kehidupan masyarakatnya, dalam pengembangannya sebagai atraksi wisata harus disesuaikan dengan situasi ataupun tata cara yang berlaku di desa tersebut. Wisatawan yang berkunjung ke desa tersebut harus mengikuti tata cara dan adat istiadat yang berlaku di desa itu, sehingga dampak yang timbul dapat diminimalkan.

2. Pembangunan fisik yang dilakukan ditujukan untuk meningkatkan kualitas lingkungan desa. Pengembangan pariwisata di suatu desa pada hakekatnya tidak merubah apa yang sudah ada di desa setempat, tetapi lebih kepada upaya menggali potensi yang ada di desa, dan kemudian mengemasnya sedemikian rupa sehingga menarik untuk dijadikan atraksi wisata. Pembangunan fisik yang dilakukan dalam rangka pengembangan desa seperti penambahan sarana dan prasarana, lebih ditujukan meningkatkan kualitas lingkungan yang ada, sehingga desa tersebut dapat dikunjungi dan dinikmati oleh wisatawan.

3. Memperhatikan unsur kelokalan dan keaslian. Arsitektur bangunan serta material yang digunakan dalam pembangunan haruslah menonjolkan cirri khas desa sehingga dapat mencerminkan kelokalan serta keaslian wilayah setempat. Bahan-bahan yang digunakan untuk bangunan rumah, interior, peralatan makan, minum dan fasilitas lainnya hendaknya memberikan nuansa yang alami dengan menggambarkan unsure kelokalan dan keaslian.

4. Memberdayakan masyarakat desa. Unsur penting dalam pengembangan desa wisata adalah keterlibatan masyarakat desa dalam setiap aspek wisata yang ada di desa. Pengembangan desa wisata sebagai konsep pariwisata inti rakyat mangandung arti bahwa masyarakat desa memperoleh manfaat sebesar-besarnya dalam pengembangan desa wisata. Masyarakat terlibat langsung dalam kegiatan pariwisata dalam bentuk pemberian jasa dan pelayanan yang hasilnya dapat meningkatkan pendapatan masyarakat di luar aktivitas mereka sehari-hari

5. Memperhatikan daya dukung yang berwawasan lingkungan. Pengembangan suatu desa menjadi desa wisata harus memperhatikan kapasitas desa, baik kapasitas fisik maupun kesiapan masyarakat. Prinsip-prinsip pariwisata yang berkelanjutan harus mendasari pengembangan desa wisata. Pengembangan yang melampaui daya dukung akan menimbulkan dampak yang besar, tidak hanya pada lingkungan alam tetapi juga pada kehidupan sosial budaya masyarakat, yang pada akhirnya akan mengurangi daya tarik desa tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar