Halaman Utama

Jumat, Januari 28, 2011

Tulisan Yang Menyegarkan Jiwa

Tulisan ini di ambil dari berbagai sumber

This article is taken from many sources.

Read more: http://www.resensi.net/kekuatan-pikiran-bawah-sadar/2008/11/01/#ixzz14aPaZPKW

Manusia memiliki kekuatan yang luar biasa untuk menciptakan
mahakarya.

Kekuatan terbesar dalam diri manusia itu terdapat pada
pikiran.

Tetapi kita jarang membuktikan kekuatan pikiran tersebut,

sebab kita sering terjebak dalam zona nyaman atau kebiasaan tertentu.

Sehingga selamanya tidak dapat mencari kemungkinan yang lebih baik
atau perubahan nasib yang berarti.

Oleh karena itu milikilah target yang lebih tinggi untuk merangsang
kekuatan dalam pikiran tersebut. Sebab target atau sasaran baru yang
dipikirkan itu akan menggerakkan diri kita untuk melaksanakan
tindakan. Apalagi jika diyakini target tersebut bakal tercapai, maka
diri kita akan lebih siap menghadapi tantangan yang ada.

Setelah tindakan-tindakan baru yang lebih konstruktif dikerjakan
hingga berulang-ulang, maka tanpa disadari kita sudah banyak
melakukan hal-hal penting hinga kita tiba di zona baru, dimana kita
berhasil mencapai target yang didambakan. Itulah mengapa dikatakan
bahwa manusia mempunyai potensi yang sangat besar dalam pikiran bawah
sadar. Kekuatan pikiran bawah sadar itu dapat dibangkitkan melalui 2
cara, yaitu: autosuggestion dan visualization.


Autosuggestion

Keinginan-keinginan kita merupakan informasi penting untuk pikiran
bawah sadar. Sebab keinginan yang terekam kuat dalam pikiran bawah
sadar sangat besar dapat menjadi daya dorong yang akan menggerakkan
diri kita untuk berbuat sesuatu yang luar biasa. Keinginan yang
sangat besar dan terekam dalam pikiran bawah sadar itulah yang
dinamakan autosuggestion.

Autosuggestion seharusnya dilakukan dengan penuh rasa percaya,
melibatkan emosi dalam diri, dilakukan penuh konsentrasi terhadap
obyek yang positif, dan berulang-ulang. Selanjutnya, pikiran bawah
sadar inilah yang akan mendikte gerak-gerik tubuh kita. Kekuatan yang
ditimbulkan oleh pikiran bawah sadar itu sangat dahsyat entah
digunakan untuk melakukan perbuatan buruk atau baik. Kadangkala niat
untuk melakukan sesuatu secara otomatis muncul dari pikiran bawah
sadar.

Autosuggestion akan mengetuk kesadaran (heartknock). Karena dilakukan
berulang-ulang dan rutin, suatu ketika kata-kata tersebut akan
menembus pikiran bawah sadar. Lalu pikiran bawah sadar itupun memompa
semangat. Energi itu dapat dimanfaatkan untuk mewujudkan impian hidup
kita.

Mungkin kegiatan autosuggestion ini akan dianggap aneh oleh orang
lain. Tetapi itulah salah satu cara untuk mengubah diri dari dalam.
Biasakan mendengar pola pikir positif dan melakukan kebiasaan-
kebiasaan yang konstruktif. Jadi jangan ragu untuk melakukan budaya-
budaya yang potensial, menumbuhkan optimisme dan kreatifitas.

Ada 6 (P) petunjuk dalam melakukan autosuggestion, yaitu;
- Positive : pada saat melakukan autosuggestion, pikirkan hal-hal
yang positif saja.
- Powerful : lakukan dengan penuh keyakinan sebab dapat memberikan
kekuatan untuk berbuat sesuatu yang luar biasa.
- Precise : keinginan yang hendak dicapai harus sudah dapat
dideskripsikan, karena pikiran bawah sadar hanya bisa menyusun
berdasarkan kategori.
- Present Tense: dalam bentuk keinginan saat ini, bukan keinginan di
masa lalu atau akan datang.
- Personal : lakukan perubahan positif terhadap diri sendiri terlebih
dahulu.

Visualization

Bila kita menginginkan sesuatu maka pikiran bawah sadar akan
menggambarkan apa yang didambakan itu. Dengan cara memvisualisasikan
impian terlebih dahulu, terciptalah banyak sekali karya-karya
spektakuler di dunia ini.

Marcus Aurelius Antonius, seorang kaisar
Romawi jaman dahulu mengatakan, “A man’s life is what his thought
make of it – Kehidupan manusia ialah bagaimana mereka memikirkannya.”

Sesuatu yang selalu divisualisasikan manusia akan mudah terekam dalam
pikiran bawah sadar. Lalu muncul kekuatan pikiran tersebut, yang
berperan sebagai penghubung antara jiwa dengan tubuh. Sehingga
tubuhpun bereaksi dengan mengerahkan seluruh potensi yang sebelumnya
tidak pernah digunakan, dalam bentuk kreatifitas atau tindakan.
Memvisualisasikan impian memungkinkan seluruh impian tercapai oleh
pikiran bawah sadar.

Tuhan Yang Maha Esa menganugerahkan potensi yang sama besar kepada
manusia. Tidak ada ruginya membayangkan betapa berpotensinya diri
kita untuk mencapai impian-impian. Berikut ini beberapa langkah dalam
memvisualisasikan impian, yaitu:

1. Mendefinisikan impian

Mendefinisikan impian artinya memberikan batasan atau standar akan

impian yang hendak dicapai. Kemudian, gambarkanlah semua impian
seolah-olah Anda sudah sepatutnya meraih impian tersebut. Meskipun
tindakan ini terkesan sederhana, tetapi dari gambaran impian itulah
kita akan mencoba berbuat sesuatu untuk melakukan perubahan dan
akhirnya dapat meraih cita-cita.

2. Menentukan target waktu
Dambakan impian itu terwujud sesuai target yang telah ditentukan,
sebab impian tanpa target waktu hanya akan menjadi mimpi sesaat.
Impian dengan target waktu akan menggerakkan kesadaran untuk tidak
segan-segan melakukan perubahan. Maka mulailah dari sekarang, Be the
best, do the best, and then let God take care the rest – Jadilah yang
terbaik, lakukan yang terbaik, biarlah Tuhan yang menentukan. Potensi
yang kita miliki kelihatannya sangat sayang jika tidak dioptimalkan.

3. Melakukan berulang-ulang
Melakukan ulangan artinya mengkondisikan diri kita untuk lebih sering
ingat akan impian kita. Jika sering ingat, maka perlahan-lahan impian
itu akan tertanam di alam pikiran bawah sadar. Bila pesan sudah
diterima oleh SCM (sub-conscience mind), maka dia akan menggerakkan
diri kita untuk menciptakan keputusan atau menjadikan kita lebih
kreatif.

Jika impian lebih sering diimajinasikan ternyata dapat
melipatgandakan kekuatan dari pikiran bawah sadar. Imajinasi yang
diulang-ulang ini akan secara tidak langsung merangsang ilusi akan
kenyataan yang luar biasa tentang potensi kita sebagai umat manusia.
Sehingga diri kita akan berusaha keras mencapai impian yang
divisualisasikan. Begitulah seterusnya kekuatan pikiran bawah sadar
bekerja dan dibangkitkan, hingga perubahan besar terjadi dalam diri
kita pada suatu waktu.*



Proses penyembuhan selalu berlangsung dari dalam
Selanjutnya Vicky juga menjelaska bahwa penyembuhan dengan kekuatan pikiran sesungguhnya adalah melakukan hal-hal yang biasa dilakukan orang tanpa sadar. Contohnya dalam kasus seorang pasien yang datang berobat ke dokter. Karena yakin dengan keahlian dokter yang menurutnya bagus tersebut, dia bisa menerima pengobatan yang diberikan sehinga akhirnya sembuh. Dia tidak sadar bahwa keyakinan itu mempengaruhi kesembuhannya. Tanpa mempercayai dokter tersebut, belum tentu dia bisa sembuh secepat itu.

Dalam dunia medis juga dikenal apa yang disebut efek placebo. Pasien yang mendapatkan pil dan diberi tahu bahwa pil tersebut adalah obat yang bisa membuatnya sembuh, bisa saja betul-betul sembuh setelah meminumnya. Meskipun pil tersebut sebenarnya mungkin hanya berisi vitamin saja.

Karena itu menurut Vicky, semua bentuk penyembuhan sebenarnya selalu dimulai dari dalam. Sedangkan semua perlakukan yang berasal dari luar seperti aneka tindakan medis seperti obat hingga operasi sifatnya membantu memicu terjadinya proses penyembuhan. Karena dalam diri setiap orang, tersimpan energi yang sangat kuat yang dikenal sebagai energi spiritual / chi life force). Energi itu bisa dimiliki dan digunakan oleh orang yang biasa bermeditasi.

Meditasi yang dimaksud di sini adalah meditasi dalam arti berserah diri kepada Tuhan. Dengan cara duduk dan melepaskan semua masalah serta beban pikiran, lalu membiarkan Tuhan mengambil alih semua permasalah itu. Karena dengan pertolongan Tuhan, tidak ada yang tidak mungkin dilakukan atau dicapai. Dengan kemampuan mengakses energi spiritual dan menggunakannya, tidak hanya penyembuhan yang bisa kita dapatkan, bahkan penuaan pun bisa dihambat.

Jika diurut kembali proses penyembuhan dengan kekuatan pikiran menurut Vicky adalah:

1. Meyakini bahwa setiap orang memiliki kemampuan untuk menyembuhkan diri dengan kekuatan pikiran.

2. Memahami bahwa proses penyembuhan itu tidak terjadi di level pikiran sadar tapi di level pikiran bawah sadar yang memungkinkan manusia berhubungan dengan Tuhan.

3. Berdoa, meminta apa yang kita butuhkan.

4. Bermeditasi

Terkadang orang mempertanyakan perbedaan doa dan meditasi. Menurut Vicky, ketika berdoa kita meminta sesuatu dari Tuhan. Sedangkan bermeditasi berarti mendengarkan jawaban-jawaban dari Tuhan. Karena Tuhan berbicara pada manusia lewat hati kita. Apa yang membuat hati terasa nyaman, itulah yang baik dan benar.

Empat langkah di atas harus dilakukan terlebih dahulu sebelum kemudian melakukan afirmasi untuk mengobati diri, dengan kata-kata seperti: Saya bisa mengobati diri saya sendiri. Saya memiliki kekuatan untuk mengobati diri sendiri. Baru selanjutnya lakukan visualisasi.

Menguasai ucapan, pikiran dan perbuatan
Vicky juga mengingatkan bahwa untuk bisa berhasil dengan penyembuhan ini satu hal yang harus diingat adalah dengan menjauhi sikap yang terlalu mementingkan diri sendiri, sering mengkritik atau menyinggung perasaan orang lain. Kita harus tahu betul hal-hal yang dirasakan baik dan ebnar untuk diri sendiri dan selalu menghindari tindakan yang merugikan orang lain. Karena egolah biasanya yang menjadi penghalang dari pertumbuhan spiritual kita.

Selanjutnya hal lain yang juga penting dilakukan adalah menguasai diri. Maksudnya adalah menguasai tubuh fisik dan pikiran kita. Menguasai tubuh fisik dan pikiran kita. Menguasai tbuh fisik umumnya dilakukan dengan melakukan latihan olah tubuh. Sedangkan menguasai pikiran berarti membuat pikiran bekerja untuk kita dan bukan kita yang diperbudak pikiran. Lalu belajar memanfaatkan pikiran bawah sadaar untuk menciptakan segala sesuatu yang dibutuhkan.

Pada tahap itu kita akan menjadi semakin berhati-hati dengan setiap perkataan kita dan selalu melihat hasilnya, apakah negatif atau positif. Setelah bisa hidup dengan kesadaran seperti itu, kita akan mulai melihat juga efek dari pikiran kita terhadap sesama. Jika pikiran kita terhadap sesama selalu baik pasti pikiran kita enak. Jika pikiran kita terhadap sesama tidak baik, perasaan kita juga akan negatif. Pada akhirnya kita akan menyadari bahwa pikiran itu sama dengan tindakan, sama-sama menimbulkan dampak. Dengan begitu kita akan selalu berusaha menjaga ucapan, pikiran dan tindakan sehingga selalu harmonis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar