Halaman Utama

Jumat, Januari 21, 2011

Bentuk Bentuk Pariwisata




PENDAHULUAN

Perkembangan pariwisata melaju seiring dengan perkembangan tehnologi. Dengan membaiknya tingkat pendidikan dan ekonomi masyarakat mendorong berkembangnya kegiatan pariwisata ke bentuk – bentuk dan jenis – jenis kegiatan yang lebih bervariasi atau beragam. Usia, status sosial tingkat ekonomi juga mempengaruhi seseorang untuk memiih bentuk dan jenis – jenis kegiatan wisata apa yang diminatai atau yang memuhi selera mereka. Dari sinilah lahir berbagai bentuk dan jenis – jenis pariwisata.

BENTUK – BENTUK PARIWISATA

  • Setelah kita mempelajair dasar pemikiran tentang konsep atau definisi pariwisata dan wisatawan, maka perlu kiranya kita juga membicarakn tentang bentuk – bentuk wisata utnuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas mengenai industri ini. Bentuk – bentuk ini dapat dibagai menurut katagori berikut ini :
Menurut asal wisatawan

Pertama – tama perlu diketaui apakah asal wisatawan dari dalam maupun dari luar negeri. Kalau asalnya dri dalam negeri sendiri berarti bahwa sang wisatawan ini hanya pindah tempat sementara di dalam lingkungan wilayah negerinya sendiri selama ia mengadakan perjalanan, maka ini dinamakan pariwisata domestik. Sedangkan kalau ia darang dri lura negeri dinamakan pariwisata Internasional.

Menurut akibatnya terhadap neraca pembayaran

Kedatangan wisatawan dari luar negeri adalah membawa mata uang asing. Pemasukan valuta asing ini berarti memberi efek positif terhadap neraca pembayaran luar negeri suatu negara yang dikunjungi wisatwan, ini disebut pariwisata akktif. Sedangkan kepergian seorang warganegara ke luar negeri memberikan efek negatif terhadap neraca pembayaran luar negri negaranya, ini disebut pariwisata pasif.

Menurut jangka waktu

Kedatangan seorang wisatawan di suatu tempat atau negara diperhitungkan pula menurut waktu lamanya ia tinggal di tempat atau negara yang bersangkutan. Hal ini menimbulkan istilah pariwisata jangka pendek dan pariwisata jangka panjang, yang mana tergantung pada ketentuan – ketentuan yang diberlakukan oleh suatu negara untuk mengukur panjang atau pendeknya waktu yang dimaksud.

Menurut Jumlah Wisatawan

Perbedaan ini diperhitungkan atas jumlah wisatwan yang datang, apakah wisatwan itu datangs endiri, atau dalam suatau rombongan. Maka timbullah istilah pariwisata tunggal dan pariwisata rombongan.


Menurut alat angkut yang dipergunakan

Kategori ini dapat dibagi menjadi pariwisata udara, pariwisata laut, pariwisatakereta api dan mobil, tergantung apakah sang wisatwan tiba dengan pesawat udara, kapal laut, kereta api, atau mobil.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar